Fakta Soal Luhut Sebut RI Naik Kelas, Masuk Negara Pendapatan Menengah Atas

2 Juli 2020 6:21 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Kabar baik datang di tengah pandemi virus corona saat ini. Indonesia naik kelas menjadi kelompok negara berpendapatan menengah ke atas (upper middle income country).
ADVERTISEMENT
Penilaian tersebut dilakukan Bank Dunia, dengan memperhitungkan Gross National Income (GNI). GNI adalah Produk Domestik Bruto (PDB) ditambah pendapatan yang dibayarkan dari negara lain, seperti bunga dan dividen.
Dibocorkan Luhut
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut per 1 Juli 2020, Indonesia naik kelas menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas.
Luhut juga mengaku terkejut dengan kenaikan peringkat itu, lantaran dilakukan di tengah kondisi pandemi yang memprihatinkan seperti saat ini.
"Saya ingin juga sampaikan berita baik untuk kita bahwa Indonesia diumumkan oleh World Bank telah naik dari lower middle income country menjadi upper middle income country. Saya juga cukup kaget melihat ini, karena diumumkan pada saat seperti ini," kata Luhut dalam peluncuran kampanye #SemuanyaAdaDisini secara virtual, Rabu (1/7).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani juga sempat menyinggung soal kenaikan kelas Indonesia. Namun Sri Mulyani tak spesifik menyebutkan penilaian Bank Dunia tersebut.
Hal itu dikatakan Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR. Dia mengingatkan soal masalah jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap. Penyebabnya masalah fundamental yang masih membayangi ekonomi domestik.
Menurut Sri Mulyani, banyak negara berpenghasilan menengah sejak 1999 dan belum bisa naik kelas menjadi negara berpenghasilan tinggi atau high income.
Contohnya Brasil, dari lower middle income jadi upper middle income butuh waktu 25 tahun. Hingga hari ini, Brasil belum berhasil naik ke level high income.
Begitu juga Meksiko yang beranjak dari lower middle income ke upper middle butuh waktu 17 sampai 28 tahun dan sampai saat ini belum mencapai high income.
ADVERTISEMENT
"Indonesia lower middle income sudah 23 tahun dan upper middle income 1 tahun ini. Jadi pertanyaannya, apakah Indonesia akan mengikuti Brasil, Meksiko, Malaysia, selama 20 tahun ikut upper middle dan tidak bisa high income? Ini tergantung bagaimana mengatasi middle income trap," kata Sri Mulyani pada rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Kamis (18/6).
Sempat Beda Data dengan Bank Dunia
Bank Dunia mengelompokkan negara menjadi empat kategori berdasarkan Gross National Income (GNI).
Pertama, negara berpendapatan rendah, dengan GNI per kapita di bawah USD 1.026. Kedua, negara disebut berpendapatan menengah ke bawah jika GNI per kapitanya USD 1.026-3.995.
Ketiga, berpendapatan menengah ke atas memiliki GNI per kapita USD 3.996-12.375. Keempat, negara pendapatan tinggi alias negara maju dengan GNI per kapita di atas USD 12.375.
ADVERTISEMENT
Namun berdasarkan laman resmi Bank Dunia, Rabu (1/7), Indonesia masih tercatat sebagai lower middle income country. Dalam klasifikasi per Juli 2019 tersebut, Indonesia masih masuk negara berpenghasilan menengah ke bawah bersama dengan India, Myanmar, hingga Zimbabwe.
Mengenai perbedaan data tersebut, Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi, mengatakan bahwa hasil penilaian Bank Dunia terbaru memang belum dipublikasikan secara luas. Penilaian tersebut baru diumumkan kemarin kepada pemerintah.
Menteri Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan hadiri Entry Meeting di Gedung BPK, Jakarta, Senin (6/1). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Menurut dia, Bank Dunia mencatat GNI Indonesia per kapita sebesar USD 4.050, naik dari posisi sebelumnya USD 3.840.
"Berdasarkan assessment World Bank-yang diumumkan 1 Juli 2020-GNI per kapita Indonesia naik menjadi USD 4.050 dari posisi sebelumnya USD 3.840. Dengan demikian posisi Indonesia GNI naik dari lower middle income menjadi upper middle income country," kata Jodi kepada kumparan, Rabu (1/7).
ADVERTISEMENT
Selain Indonesia, ada tiga negara yang naik statusnya dari low income menjadi lower middle income, yaitu Benin, Nepal, dan Tanzania.
Sementara itu, ada tiga negara yang justru mengalami penurunan status, yaitu Sri lanka dan Algeria yang turun dari upper ke lower middle income. Selain itu, ada juga Dan Sudan yang turun dari lower middle income ke low income country.
"Tiga negara naik dari upper middle income menjadi high income adalah Romania, Mauritius, Nauru," tambahnya.
Dikonfirmasi Bank Dunia
Senior External Affairs Officer Bank Dunia, Lestari Boediono, baru mengkonfirmasi pernyataan Luhut tersebut pada Rabu (1/7) malam. Menurutnya, keterangan resmi Bank Dunia mengenai kenaikan peringkat Indonesia baru akan dirilis hari ini waktu Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
"Informasi terkait ini akan release hari ini dari DC," kata Lestari kepada kumparan.