Fintech Ini Sudah Salurkan Rp 1,7 T, Kredit Bermasalah 1,8 Persen

11 Juli 2019 20:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran aplikasi pinjaman uang multiguna oleh perusahaan pinjaman online Finmas di Pullman, Jakarta, Kamis (14/2). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran aplikasi pinjaman uang multiguna oleh perusahaan pinjaman online Finmas di Pullman, Jakarta, Kamis (14/2). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Oriente Mas Sejahtera (Finmas) telah menyalurkan pinjaman sebanyak Rp 1,7 triliun hingga Juni 2019. President Director Danamas, Dani Liharja, mengatakan pinjaman ini berasal dari pembiayaan di sektor konsumtif.
ADVERTISEMENT
Adapun jumlah peminjam yang tercatat sebanyak 300 ribu orang. Di tahun 2019, Dani menargetkan penyaluran pinjaman hingga Rp 2,2 triliun.
"Kita target sampai akhir tahun sekitar Rp 2,2 triliun. Kami optimistis tercapai di akhir tahun karena per Juni 2019 itu sudah mencapai Rp 1,7 triliun," katanya saat ditemui CoHive D.Lab, Menteng, Jakarta, Kamis (11/7).
Dia memaparkan, kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) mencapai sekitar 1,8 persen. Itu didominasi oleh para pengelola dana yang nakal, bukan si peminjam.
Finmas sendiri merupakan perusahaan P2P lending patungan antara Oriente yang berbasis di Hong Kong dan Sinar Mas Group. Pada tanggal 28 November 2018 lalu, Oriente mengumumkan bahwa perusahaan telah menyelesaikan pendanaan putaran pertama sebesar USD 105 juta.
ADVERTISEMENT
Pendanaan ini termasuk investasi dari para pendiri dan sekelompok perusahaan keluarga, termasuk anggota dalam Berjaya Group, JG Summit Holdings, Inc., dan Sinar Mas. Pendanaan ini merupakan salah satu pendanaan terbesar yang dilakukan oleh Oriente di Asia, bahkan dalam industri Fintech di seluruh dunia.