Fitch Ratings Pangkas Prospek China Jadi Negatif, Ini Alasannya

11 April 2024 16:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi krisis properti di China. Foto: Hector Retamal/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi krisis properti di China. Foto: Hector Retamal/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu lembaga rating dunia, Fitch, memangkas prospek peringkat kredit China menjadi negatif pada Rabu (10/4). Pasalnya, muncul risiko ketidakpastian pada perekonomian Negeri Tirai Bambu tersebut.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Kamis (11/4) penurunan peringkat tersebut mengikuti langkah serupa yang dilakukan Moody's pada bulan Desember dan terjadi ketika Beijing meningkatkan upaya untuk memacu pemulihan yang lemah pasca-COVID.
“Revisi prospek Fitch mencerminkan situasi yang lebih menantang dalam keuangan publik Tiongkok sehubungan dengan dampak ganda dari perlambatan pertumbuhan dan bertambahnya utang,” kata Ekonom Senior Natixis Asia-Pasifik, Gary Ng.
“Ini tidak berarti bahwa Tiongkok akan gagal bayar dalam waktu dekat, namun ada kemungkinan untuk melihat polarisasi kredit di beberapa LGFV (sarana pembiayaan pemerintah daerah), terutama karena pemerintah provinsi melihat kesehatan fiskal yang lebih lemah," tambahnya.
Fitch memperkirakan utang pemerintah pusat dan daerah Tiongkok akan meningkat menjadi 61,3 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2024 dari 56,1 persen pada tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Penurunan properti yang berkepanjangan sangat membebani pemerintah daerah yang terlilit utang karena pendapatan mereka dari pengembangan lahan anjlok. Sehingga menyebabkan tingkat utang di banyak kota menjadi tidak berkelanjutan.
Pada saat yang sama, lembaga pemeringkat memperkirakan defisit pemerintah Tiongkok secara umum yang mencakup infrastruktur dan aktivitas fiskal resmi lainnya di luar anggaran utama akan meningkat menjadi 7,1 persen PDB pada tahun 2024 dari 5,8 persen pada tahun 2023.
Meskipun Fitch menurunkan peringkatnya menjadi prospek negatif dari stabil, yang mengindikasikan kemungkinan penurunan peringkat dalam jangka menengah, Fitch mengafirmasi peringkat default emiten Tiongkok di A+, kategori tertinggi ketiga.
S&P, lembaga pemeringkat global besar lainnya, juga memberi peringkat Tiongkok A+, setara dengan peringkat A1 Moody saat ini.
ADVERTISEMENT
Fitch memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok akan melambat menjadi 4,5 persen pada tahun 2024 dari 5,2 persen tahun lalu. Sementara Dana Moneter Internasional memperkirakan PDB Tiongkok akan tumbuh 4,6 persen tahun ini.