news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Fokus Bisnis Pertambangan, PP Presisi Kejar Pendapatan Naik 20 Persen di 2023

24 November 2022 14:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PT PP Presisi Tbk (PPRE). Foto: PP Presisi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PT PP Presisi Tbk (PPRE). Foto: PP Presisi
ADVERTISEMENT
PT PP Presisi Tbk (PPRE) konsisten untuk fokus pada bisnis jasa pertambangan yang menjadi winning strategy di 2023. Hal ini terungkap di dalam paparan publik tahunan pada Kamis (24/11).
ADVERTISEMENT
Hingga September 2022, pendapatan PPRE mencapai Rp 2,6 triliun atau mengalami peningkatan 40 persen apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy) sebesar Rp 1,8 triliun. Kontribusi pendapatan pada lini bisnis jasa pertambangan telah mencapai sebesar 27,3 persen.
"Pencapaian revenue tersebut merupakan hal yang menggembirakan di tengah fokus Perseroan pada pengembangan bisnis jasa pertambangan ke depan sebagai sumber recurring income. Fokus tersebut tentunya juga selaras dengan kebijakan pemerintah dalam program hilirisasi tambang dengan menggeliatnya pembangunan smelter yang mendorong permintaan akan bahan baku baterai yang menyebabkan peningkatan harga pada nikel,” ujar Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar.
Dia melanjutkan, PP Presisi juga menargetkan peningkatan pendapatan lebih dari 20 persen pada tahun 2023. Untuk mencapai tujuan tersebut PPRE telah menyusun winning target 2023 melalui strategi optimalisasi alat berat, peningkatan kapasitas keuangan, peningkatan kapabilitas SDM, penerapan sistem SCM tersentralisasi, dukungan IT & equipment technology, serta peningkatan tata kelola Perusahaan.
ADVERTISEMENT
Melalui upaya upaya tersebut, lanjut Rully, fokus pada jasa pertambangan yang terintegrasi diharapkan dapat segera terwujud dan memberikan profit yang lebih tinggi, cashflow dan pada akhirnya meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder.
“Selain itu kami juga telah melakukan financial strategi melalui Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I PP Presisi Tahun 2022 (Obligasi) yang digunakan untuk menambah fleet jasa pertambangan yang dibutuhkan seiring dengan peningkatan dan proyeksi kontrak baru," jelas dia.
Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan 1 Tahap I tahun 2022 Rp 202,9miliar dengan biaya penawaran umum obligasi Rp 4,9miliar, sehingga perolehan hasil bersih Rp 198 miliar dengan perencanaan penggunaan 70 persen belanja modal dan 30 persen modal kerja.
Adapun realisasi penyerapan penggunaan dana obligasi per September 2022 yaitu belanja modal mencapai Rp 77,2 miliar (56 persen) dari target Rp 138,6 miliar dan modal kerja Rp 56,8 miliar (96 persen) dari target Rp 59,4 miliar.
ADVERTISEMENT
"Sehingga kami masih memiliki kelonggaran dalam menggunakan dana obligasi untuk menambah fleet jasa pertambangan," ujar Arif Iswahyudi, Direktur Keuangan PP Presisi.