Freeport Setor Rp 273 Triliun ke Pemerintah Indonesia Sejak 1992

19 Februari 2020 14:24 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana tambang emas Freeport Foto: REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Suasana tambang emas Freeport Foto: REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Freeport Indonesia sudah menambang emas dan tembaga di Papua sejak 5 dekade lalu. Dimulai dari Tambang Erstberg dan kemudian Tambang Grasberg. Di Grasberg, Freeport telah melakukan kegiatan pertambangan sejak 1991 alias sudah 29 tahun.
ADVERTISEMENT
Seberapa besar kontribusi Freeport terhadap perekonomian Indonesia?
Dikutip kumparan dari data yang dipaparkan ke Komisi VII DPR RI pada Rabu (19/2), Freeport menyebut pemerintah Indonesia telah menerima 59 persen manfaat langsung dari operasi Freeport. Pajak-pajak, royalti, dan dividen yang dibayar Freeport kepada pemerintah Indonesia sejak 1992 mencapai USD 19,5 miliar atau setara dengan Rp 273 triliun (dengan asumsi kurs dolar Rp 14.000).
Lokasi tambang Freeport di Papua Foto: Reuters
Freeport mengaku hanya menerima USD 13,5 miliar atau 41 persen dari hasil penambangan bijih tembaga, emas, dan perak di Grasberg sejak 1991.
Dari total setoran ke negara sebesar USD 19,5 miliar itu, USD 1,6 miliar berasal dari dividen, USD 2,332 miliar dari royalti, dan pajak serta pungutan lainnya USD 15,582 miliar. Pajak dan pungutan yang dimaksud meliputi PPh Badan, PPN, PBB, Iuran tetap, Pajak Karyawan, PDRB, Bea Masuk, Pajak dan Retribusi Daerah.
Lokasi tambang Freeport Foto: Reuters
Freeport juga mengklaim berkontribusi sebesar USD 41,9 miliar atau Rp 586,6 triliun terhadap perekonomian Indonesia dari pembayaran gaji karyawan, pembelian dalam negeri, pengembangan masyarakat, pembangunan daerah, dan investasi dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Dari sisi lapangan pekerjaan, Freeport menyerap tenaga kerja sebanyak 30.542 orang yang terdiri dari 7.096 karyawan langsung dan 23.446 karyawan mitra (perusahaan-perusahaan kontraktor yang disewa Freeport).
Dari 30.542 pekerja itu, 7.529 atau 24,7 persen di antaranya adalah orang asli Papua, 22.184 (72,6 persen) non Papua, dan 829 orang (2,7 persen) tenaga kerja asing.