G20 Hasilkan Kesepakatan Senilai USD 309 Miliar, Jokowi Minta Segera Dieksekusi

28 November 2022 15:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbincang dengan Presiden Jokowi di acara KTT G20. Foto: Instagram/@smindrawati
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbincang dengan Presiden Jokowi di acara KTT G20. Foto: Instagram/@smindrawati
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyampaikan hasil konkret dari Presidensi G20 Indonesia. Menurutnya, kesepakatan yang dihasilkan mencapai 406 proyek.
ADVERTISEMENT
Secara rinci, 266 proyek bersifat multilateral senilai USD 238 miliar, sedangkan 140 proyek bersifat bilateral senilai USD 71,5 miliar. Sehingga, total nilai kesepakatan tersebut mencapai USD 309,4 miliar atau sekitar Rp 4.879 triliun (kurs Rp 15.772 per dolar AS).
"Ini harus dipastikan bahwa semua proyek program dan inisiatif ini segera dapat dieksekusi dengan cepat, kemudian keempat, mengenai percepatan komitmen investasi," ujar Jokowi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/11).
Presiden mengingatkan, komitmen investasi tersebut juga harus terealisasi di lapang. Beberapa komitmen tersebut di antaranya terkait kerja sama infrastruktur dengan AS senilai USD 600 miliar, transisi energi sebesar USD 20 miliar oleh Just Energy Transition Partnership (JETP), investasi dari Jepang, Inggris, dan Korea Selatan untuk LRT Jakarta, hingga kerja sama dengan Turki terkait pembangunan jalan Tol Trans Sumatera.
ADVERTISEMENT
"Saya melihat ini banyak sekali, oleh karena itu perlu segera ada task force khusus, misalnya yang di Amerika siapa, yang UEA, yang Korea siapa, yang Jepang siapa, semuanya, yang China siapa. Sehingga semuanya bisa secara detail menindaklanjuti apa yang menjadi kesepakatan kita," jelasnya.
Sebelumnya, Jokowi menyebut ekonomi Indonesia menjadi titik terang karena pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil capai 5,72 persen di kuartal III 2022, di tengah ancaman resesi global.
“Saat G20, Indonesia dikatakan oleh managing Director IMF Indonesia adalah titik terang ekonomi dunia di tengah kesuraman ekonomi global,” ujar dia di depan para relawan di GBK, Sabtu (26/11).
“Ini kita harus bangga karena semua negara sulit, karena pandemi, adanya krisis pangan, krisis energi, perang di ukraina, krisis keuangan semua negara sulit semua, kita patut bersyukur, karena negara kita masih bisa tumbuh sekali lagi 5,72 persen,” sambung Jokowi.
ADVERTISEMENT