Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
G20: Perang Dagang Hingga Politik Masih Jadi Risiko Ekonomi Global
ADVERTISEMENT
Pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 yang berlangsung selama dua hari di Nusa Dua, Bali, menggarisbawahi sejumlah hal di sektor ekonomi.
ADVERTISEMENT
Ketua Pertemuan Pemimpin Keuangan Grup G20 Nicolas Dujovne mengatakan, para anggota sepakat bahwa ekonomi global dalam keadaan stabil. Adapun prospek ekonomi juga dinilai masih positif.
“Proyeksi pertumbuhan global tetap stabil. Prospek perekonomian masih positif," ujarnya dalma konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10).
Namun demikian, Dujovne menilai masih ada sejumlah risiko global yang dapat mempengaruhi perekonomian. Dia bilang, negara-negara G20 menyampaikan ada risiko dari perang dagang , meningkatnya kerentanan finansial, dan politik.
"Pada pertemuan sebelumnya negara-negara anggota menyampaikan adanya risiko perang dagang, meningkatnya kerentanan finansial, dan politik," kata dia.
Menteri Keuangan Argentina itu juga menuturkan, kebijakan moneter yang ditempuh negara maju telah membuat keuangan di negara berkembang menjadi ketat.
ADVERTISEMENT
Dujovne sebelumnya juga menerangkan, ketegangan perdagangan di antara para anggota G20 akan diselesaikan melalui jalan diskusi. Hal ini sesuai dengan hasil G20 Trade and Investment Ministerial Meeting yang digelar di Argentina pada pertengahan September 2018.
Ketegangan dalam perdagangan internasional terjadi setelah AS menyampaikan akan menerapkan kenaikan tarif impor atas produk baja dan aluminium pada awal 2018. Hal ini dibalas dengan kebijakan serupa oleh China, dan aksi saling balas antara kedua negara pun berlanjut.
Adapun anggota G20 adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, AS, dan Uni Eropa.