G20 Sepakat Bersama-sama Hadapi Virus Corona Sudah Menjangkiti 186 Negara

25 Maret 2020 16:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Sri Mulyani Foto: dok. kemdikbud.go.id
zoom-in-whitePerbesar
com-Sri Mulyani Foto: dok. kemdikbud.go.id
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona masih terus berlangsung. Berbagai negara kini saling bahu-membahu membantu menghadapi dampak virus yang menghantam sektor kesehatan, keamanan hingga sektor ekonomi ini.
ADVERTISEMENT
Lewat akun Instagram resminya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini negara-negara yang tergabung pada G20 juga terus melakukan komunikasi.
Dalam virtual meeting yang dihadiri para menteri keuangan dan gubernur bank sentral, anggota G20 membahas kondisi ekonomi global yang mengalami tekanan serius. Termasuk juga menyadari kemungkinan adanya penurunan pertumbuhan ekonomi secara global.
“Pertumbuhan ekonomi global di tahun 2020 akan mengalami penurunan yang signifikan karena 186 negara di dunia sudah terjangkit COVID-19. G20 sepakat untuk bersama-sama menghadapi ancaman global yang mengancam keselamatan manusia dari sisi kesehatan, ekonomi, dan keuangan,” tulis Sri Mulyani dalam akun Instagram resminya @smindrawati, Rabu (25/3).
Sebuah mikrograf elektron transmisi yang tidak bertanggal dari partikel virus SARS-CoV-2 yang diambil dari pasien yang diisolasi di Amerika Serikat. Foto: NIAID Integrated Research Facility (IRF) via REUTERS
Untuk itu, negara anggota G20 saat ini mendorong usaha percepatan pembuatan vaksin melalui dukungan terhadap riset. Menurut Sri Mulyani, Indonesia pun sudah menetapkan berbagai kebijakan tanggap COVID-19. Di bidang kesehatan, Kemenkeu dan BNPB terus melakukan koordinasi mengenai kebutuhan alat-alat.
ADVERTISEMENT
Tim Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) bekerja sama dengan BNPB telah mengambil 100 ribu APD dari pabrik di Bogor dan Bandung. APD tersebut rencananya akan segera didistribusikan ke RS yang menangani kasus COVID-19. “Anggaran akan sepenuhnya didukung oleh Kemenkeu,” ujar Sri Mulyani.
Selain itu, untuk pembiayaan pasien yang terjangkit COVID-19 akan di-cover seluruhnya oleh dana APBN dan APBD berkoordinasi dengan Kemenkes dan BPJS. Hal ini penting dilakukan agar RS mendapat kepastian pembiayaan dalam menangani pasien.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Untuk sektor informal, secara kolaboratif pemerintah tengah membahas solusi bantuan yang akan diberikan untuk pemenuhan kebutuhan pokok khususnya bagi mereka yang berpenghasilan harian. Tujuannya yaitu agar mereka dapat benar-benar tidak melakukan kegiatan di luar rumah.
ADVERTISEMENT
"Saya menekankan bahwa fokus kita saat ini adalah keselamatan rakyat, mengurangi masyarakat yang terjangkit, dan mencegah dunia usaha akan terjadinya kebangkrutan,” ujarnya.