Gaet Investor Sukuk Global, BSI Buka Kantor Cabang di Dubai Mulai Oktober 2021

6 Agustus 2021 18:23 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegawai berjalan di Bank Syariah Indonesia (BSI) usai diresmikan di Jakarta, Senin (1/2/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pegawai berjalan di Bank Syariah Indonesia (BSI) usai diresmikan di Jakarta, Senin (1/2/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Bank Syariah Indonesia atau BSI memastikan akan membuka kantor cabang di Dubai, Uni Emirat Arab. Kantor cabang ini merupakan bagian dari ekspansi BSI untuk menggarap pasar di Kawasan Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan Dubai merupakan pintu masuk BSI untuk bisa menggarap pasar di Timur Tengah. Menurut dia, potensi pasar syariah di sana sangat signifikan.
"Kantor cabang Dubai paling lama Oktober sudah bisa berdiri. Mungkin BSI satu-satunya bank syariah yang punya perwakilan di sana. Dubai pintu masuk ke Middle East," kata Hery Gunardi dalam silaturahmi dengan media secara virtual, Jumat (6/8).
Menurut Hery, salah satu potensi yang bisa digarap di Dubai adalah investasi sukuk global. Selama ini, issuer untuk sukuk global Indonesia adalah Kementerian Keuangan. Nantinya, kata Hery, kantor cabang BSI di Dubai akan bertransformasi menjadi securities company.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
"Buka market dengan investor, analis, bankir, asset management. Misal nanti BUMN butuh pembiayaan, dengan license yang kita miliki, bisa membantu issuer," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Bank Syariah Indonesia memiliki visi menjadi bagian dalam top 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam kurun 5 tahun ke depan, serta menjadi champion bank syariah dengan meraih potensi pasar syariah yang selama ini belum tersentuh secara optimal.
Dengan adanya kantor cabang di Dubai, dinilai akan semakin banyak investor luar negeri yang tertarik berinvestasi sesuai syariat Islam untuk mendanai proyek-proyek pembangunan di Indonesia.