Ganjar Beberkan Strategi RI Keluar dari Middle Income Trap

Bacapres Ganjar Pranowo dalam US-Indonesia Investment Summit di Hotel Mandarin Oriental, Selasa (24/10/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan

Bacapres Ganjar Pranowo menjelaskan strategi membawa Indonesia keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) apabila terpilih menjadi Presiden 2024, salah satunya menyiapkan SDM dari sektor kesehatan dari pendidikan.

“Ada dua hal, yang pertama menyiapkan SDM-nya. Ini dari kesehatan dan pendidikan, aksesnya harus gampang,” kata Ganjar saat ditemui usai US-Indonesia Investment Summit di Hotel Mandarin Oriental, Selasa (24/10).

Strategi kedua, yaitu mengoptimalisasi potensi ekonomi yang harus dikebut dalam 10-13 tahun ke depan. Pihaknya menyiapkan seluruh kekuatan agar mendorong potensi ekonomi tersebut.

“Kita tidak bisa urut kacang dan perlahan-lahan, maka seluruh kekuatan kita siapkan, maka tim saya sedang menyiapkan seluruh kerja-kerja teknokratis-nya. Kalau bahasanya Pak Jokowi waktu itu ‘kalau sudah dilantik langsung saja gaspol hehe kira-kira, langsung saja dieksekusi’,” lanjutnya.

Ganjar juga menyoroti transisi energi serta akses kesehatan dan pendidikan harus dilakukan secara bersama-sama. Dengan begitu, ia berharap anggaran untuk pendanaan strategi tersebut melonjak secara optimal.

“Saya haqqul yakin banyak di antara kita mampu melakukan itu, sehingga tinggal butuh mau saja dan itu tinggal perintah yang kita dorong agar mereka nyaman,” imbuh Ganjar.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengamati penerimaan pajak masyarakat Indonesia masih rendah. Pemerintah akan menyiapkan dashboard khusus pendapatan negara.

“Tidak boleh menakutkan wajib pajak, orang mau bayar pajak kadang-kadang sulit, takut dan semuanya menjadi rumit. Kenapa tidak kita permudah, dan tentu masih banyak sekali potensi pendapatan kita umpama dari setiap bisnis kita ya, BUMN dan sebagainya,” sambung Ganjar.

Membahas peluang ekonomi baru, Ganjar menegaskan efisiensi bisa dilakukan apabila investor masuk tidak terlalu sulit, pemberesan pungli, serta layanan yang lebih mudah, lebih murah, dan lebih cepat.

“Memberikan kepastian hukum sekaligus pendekatan hukum, yang barangkali para pengusaha menyampaikan kepada saya, apa yang saat ini tidak pernah stabil. Sehingga kami yang sudah berinvestasi mendapatkan kendala ketika kemudian perusahaannya mulai berjalan,” tutur Ganjar.