Ganjar Pranowo: Jepara, Daerah di Jateng Paling Diincar Investor Asing

27 Desember 2019 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat wawancara dengan awak media. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat wawancara dengan awak media. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
ADVERTISEMENT
Kabupaten Jepara menjadi daerah di Jawa Tengah yang paling banyak diminati investor, terutama investor asing, di antaranya Jepang, Korea, dan Tiongkok.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat Jumpa Pers akhir tahun di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.
Menurut Ganjar, realisasi investasi asing maupun dalam negeri di Jawa Tengah setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.
"Dari 2015 hingga menjelang akhir 2019 investasi asing atau Penanaman Modal Asing (PMA) terus meningkat dari tahun ke tahun," kata Ganjar Pranowo, Jumat (27/12).
Ganjar menjelaskan, realisasi investasi asing di Jawa Tengah tahun 2015 ke 2016 tercatat naik dari 10,63 persen menjadi 14,11 persen. Sedangkan lompatan investasi asing tertinggi, mulai dari 2016 ke 2019 yang kini mencapai 32,27 persen.
Jepang, Tiongkok dan Korea disebut Ganjar negara yang paling banyak berinvestasi. Sedangkan, untuk daerah yang paling tinggi PMA-nya dipimpin Kabupaten Jepara dengan total 245 proyek.
ADVERTISEMENT
"Ini di Jepara ada apa, kok PMA-nya tertarik masuk ke Jepara. Proyeknya tertinggi, dan investasinya tertinggi juga. Batang yang kedua, dan diikuti Kota Semarang," katanya.
Pantai Kartini di Jepara Foto: Flickr/Visit Jepara
Sedangkan untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), wilayah tertinggi dicapai oleh Cilacap kemudian Kota Semarang.
"Ini adalah kabupaten/kota yang membuka diri untuk investasi, dan sangat kita harapkan ke depan akan sangat baik bagi Jawa Tengah sampai di 2020," jelasnya.
Ganjar menjelaskan, tahun depan diharapkan para investor yang masuk ke Jateng bisa lebih mudah. Yakni melalui deregulasi dan debirokratisasi.
"Daerah di kabupaten/kota, nanti urusannya adalah perizinan dan tanah. Menyiapkan SDM dengan dengan menyiapkan SMA/SMK di Jawa Tengah, yang dicoba merespons keinginan dari industri. Termasuk, mendesain teaching industry dengan dunia pendidikan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Melalui program teaching industry ini, lanjut Ganjar Pranowo, akan memudahkan pengusaha mendapatkan tenaga kerja terlatih dan terdidik.