Gara-gara Corona, AP I Bisa Kehilangan Pendapatan Rp 207 Miliar dalam 2 Bulan

6 Maret 2020 18:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers PT Angkasa Pura I di Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (6/3). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers PT Angkasa Pura I di Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (6/3). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Penyebaran virus corona yang semakin meluas menggerus pendapatan PT Angkasa Pura I (Persero). Selama Januari-Februari 2020, perusahaan berpotensi kehilangan pendapatan hingga Rp 207 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan, kehilangan pendapatan Rp 207 miliar itu hanya dari pendapatan bisnis aero di 15 bandara yang dikelola perusahaan. Sementara untuk bisnis non-aero belum dihitung.
"Kalau kita hitung loss opportunity itu sekitar Rp 207 miliar atau Rp 100 miliar per bulan, ini loss opportunity secara langsung. Tapi kami belum hitung bisnis non-aeronya. Soalnya kita punya bisnis restoran dan ritel," kata dia di Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (6/3).
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP), I Faik Fahmi. Foto: Denita br Matondang/kumparan
Faik menjelaskan, kehilangan pendapatan tersebut karena banyak maskapai yang membatalkan penerbangan. Selama dua bulan, ada 12.703 penerbangan yang dibatalkan karena virus corona.
Dari total penerbangan tersebut, rinciannya sebanyak 11.680 penerbangan domestik dan 1.023 penerbangan internasional.
Dari 1.023 penerbangan internasional itu, jumlah penerbangan dari dan ke daratan China yang dibatalkan 35 penerbangan dari 22 kota. Total penumpangnya mencapai 1.600 orang dengan kehilangan pendapatan Rp 48 miliar.
ADVERTISEMENT
Khusus di Bandara Ngurah Rai Denpasar, ada 213 penerbangan internasional yang dibatalkan. Selama Februari, jumlah penerbangan yang dibatalkan naik hingga 931 penerbangan. "Jadi jumlahnya signifikan sekali," kata dia.
Kata Faik, kehilangan pendapatan ini kemungkinan bertambah pada Maret dan April mendatang. Apalagi, saat ini Kerajaan Arab Saudi masih melarang umrah, padahal ada 90 penerbangan per bulannya melalui bandara AP I.
"Kemungkinan ini bisa meningkat juga sebab beberapa airlines asing notice cancel penerbangan dari Viet Jet, Scoot, Korean Air. Itu mereka memberhentikan sementara karena virus ini," jelasnya.
Direktur Pemasaran dan Pelayanan AP I Devy Suradji mengatakan kehilangan pendapatan banyak berasal dari Bandara Ngurah Rai di Denpasar, Bali. Sebab di sana banyak turis asing.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, jika dibandingkan dengan jumlah orang yang membatalkan penerbangan, lebih banyak berasal dari penerbangan domestik. Penyebabnya karena virus corona sudah masuk Indonesia, orang jadi khawatir berpergian ke luar kota.
Menurut catatannya, jumlah penumpang yang batal pergi dalam penerbangan domestik mencapai 1,5 juta orang dan penumpang internasional 172 ribu orang.
"Kalau ditotal mencapai 1,67 juta orang di 15 bandara AP I. Ini cukup signifikan," jelasnya.