Gara-gara Corona, AP I Bisa Kehilangan Pendapatan Rp 207 Miliar dalam 2 Bulan
ADVERTISEMENT
Penyebaran virus corona yang semakin meluas menggerus pendapatan PT Angkasa Pura I (Persero). Selama Januari-Februari 2020, perusahaan berpotensi kehilangan pendapatan hingga Rp 207 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan, kehilangan pendapatan Rp 207 miliar itu hanya dari pendapatan bisnis aero di 15 bandara yang dikelola perusahaan. Sementara untuk bisnis non-aero belum dihitung.
"Kalau kita hitung loss opportunity itu sekitar Rp 207 miliar atau Rp 100 miliar per bulan, ini loss opportunity secara langsung. Tapi kami belum hitung bisnis non-aeronya. Soalnya kita punya bisnis restoran dan ritel," kata dia di Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (6/3).
Dari total penerbangan tersebut, rinciannya sebanyak 11.680 penerbangan domestik dan 1.023 penerbangan internasional.
Dari 1.023 penerbangan internasional itu, jumlah penerbangan dari dan ke daratan China yang dibatalkan 35 penerbangan dari 22 kota. Total penumpangnya mencapai 1.600 orang dengan kehilangan pendapatan Rp 48 miliar.
ADVERTISEMENT
Khusus di Bandara Ngurah Rai Denpasar, ada 213 penerbangan internasional yang dibatalkan. Selama Februari, jumlah penerbangan yang dibatalkan naik hingga 931 penerbangan. "Jadi jumlahnya signifikan sekali," kata dia.
Kata Faik, kehilangan pendapatan ini kemungkinan bertambah pada Maret dan April mendatang. Apalagi, saat ini Kerajaan Arab Saudi masih melarang umrah, padahal ada 90 penerbangan per bulannya melalui bandara AP I.
"Kemungkinan ini bisa meningkat juga sebab beberapa airlines asing notice cancel penerbangan dari Viet Jet, Scoot, Korean Air. Itu mereka memberhentikan sementara karena virus ini," jelasnya.
Direktur Pemasaran dan Pelayanan AP I Devy Suradji mengatakan kehilangan pendapatan banyak berasal dari Bandara Ngurah Rai di Denpasar, Bali. Sebab di sana banyak turis asing.
ADVERTISEMENT
Menurut catatannya, jumlah penumpang yang batal pergi dalam penerbangan domestik mencapai 1,5 juta orang dan penumpang internasional 172 ribu orang.
"Kalau ditotal mencapai 1,67 juta orang di 15 bandara AP I. Ini cukup signifikan," jelasnya.