Gara-gara Corona, AS Catat Rekor Tertinggi Klaim Tunjangan Pengangguran

2 April 2020 23:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pencari kerja mengikuti job fair di New York Foto: Reuters/Shannon Stapleton
zoom-in-whitePerbesar
Para pencari kerja mengikuti job fair di New York Foto: Reuters/Shannon Stapleton
ADVERTISEMENT
Pengajuan tunjangan penggangguran atau unemployment benefits di Amerika Serikat (AS), mencatatkan lonjakan tertinggi hingga 3.000 persen, jika dihitung dalam tiga pekan terakhir.
ADVERTISEMENT
Departemen Tenaga Kerja AS mengungkapkan, pada pekan yang berakhir 28 Maret 2020 lalu, sebanyak 6,6 juta orang mengajukan klaim tunjangan pengangguran. Angka itu juga merupakan yang tertinggi secara rata-rata dalam sepekan, sepanjang sejarah AS.
Tingginya angka pengajuan klaim itu juga merupakan yang terburuk dalam sejarah AS. Karena angka klaim tunjangan pengangguran secara mingguan terbanyak, sebelumnya hanya 695.000 yang terjadi pada 1982. Adapun saat resesi Maret 2009 sebanyak 665.000.
Dikutip dari Reuters, pada pekan sebelumnya, pengajuan tunjangan pengangguran dilakukan oleh sekitar 3,28 juta warga. Lonjakan ini terjadi, karena gelombang PHK yang terus terjadi akibat virus corona.
Ilustrasi Pengangguran Foto: Pixabay
Tunjangan pengangguran diberikan Pemerintah AS dengan sejumlah syarat yang berbeda di setiap negara bagian. Tapi secara umum, tunjangan diberikan kepada mereka yang di-PHK bukan atas pelanggaran disiplin.
ADVERTISEMENT
Karyawan yang di-PHK itu juga memilik gaji tetap sesuai standar Pemerintah. Dua syarat lainnya, yang bersangkutan dalam posisi siap kerja lagi dan secara aktif sedang mencari pekerjaan.
Tapi di tengah merebaknya virus corona COVID-19, Pemerintah AS cenderung mengabaikan dua syarat terakhir, dalam memberikan tunjangan pengangguran bagi warganya.