Gara-gara Corona, Jumlah Penumpang Kereta hingga Pesawat Anjlok

31 Maret 2020 8:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan pengecekan suhu tubuh calon penumpang di Terminal 1 A Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan pengecekan suhu tubuh calon penumpang di Terminal 1 A Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Angkasa Pura II mencatat adanya penurunan penumpang rute domestik dan pergerakan pesawat baik di Bandara Soekarno-Hatta maupun di Bandara Halim Perdana Kusuma.
ADVERTISEMENT
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, penurunan ini terjadi sejak pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian ke luar kota dan tetap berada di rumah (stay at home) serta kerja dari rumah (work from home) selama pandemi COVID-19. Apalagi Jakarta merupakan provinsi dengan kasus COVID-19 terbanyak di Indonesia.
“Jika melihat data pada periode 14 hari work from home dan stay at home atau pada 16-29 Maret 2020, terjadi tren penurunan pergerakan penumpang pesawat di Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma yang menandakan masyarakat merespons baik himbauan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” ungkap Awaluddin dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Senin (30/3).
Pada 7 hari pertama periode stay at home dan work form home tepatnya pada 16-22 Maret, jumlah pergerakan penumpang pesawat rute domestik di Bandara Soetta tercatat 763.633. Sedangkan pada 7 hari kedua yaitu 23-29 Maret, pergerakan penumpang menjadi 500.080 atau turun 34,51 persen. Sementara itu, pergerakan pesawat turun 34,22 persen dari 6.069 pergerakan menjadi 3.992 pergerakan.
Calon penumpang mengamati jadwal penerbangan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Di Halim Perdanakusuma, pada 7 hari pertama jumlah penumpang rute domestik tercatat 86.653 penumpang. Angka ini mengalami penurunan 35,07 persen menjadi 56.265 penumpang pada 7 hari kedua. Seiring dengan itu, pergerakan pesawat juga mengalami penurunan 18,82 persen dari 1.217 pergerakan menjadi 988 pergerakan.
ADVERTISEMENT
Awaluddin mengatakan data juga mengindikasikan bahwa penumpang yang bepergian ke luar Jakarta akan kembali lagi ke Jakarta sesegera mungkin.
“Pergerakan pesawat masuk ke Jakarta lebih tinggi dibandingkan dengan keluar Jakarta. Data juga menyatakan bahwa penumpang yang keluar Jakarta, akan segera kembali ke Jakarta,” ujarnya.
Dilihat dari Top 10 destinasi favorit, penerbangan yang meninggalkan Jakarta jumlahnya imbang dengan penerbangan yang datang di Jakarta. Indikasinya adalah pesawat yang datang ke Jakarta itu membawa kembali penumpang yang sebelumnya meninggalkan Jakarta.
Adapun Top 10 destinasi rute domestik dari Bandara Soetta adalah Medan, Palembang, Padang, Pontianak, Semarang, Solo, Surabaya, Denpasar, Balikpapan dan Ujung Pandang.

265.000 Tiket Kereta Api Dibatalkan Penumpang

Tak hanya pada penumpang pesawat, penurunan juga terjadi pada jumlah penumpang kereta api. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI mencatat lebih dari 260.000 tiket kereta api ke berbagai tujuan telah dibatalkan penumpang.
ADVERTISEMENT
Sejak 23 Maret hingga hari ini, 30 Maret 2020 pukul 11.00 WIB, sebanyak 264.719 tiket kereta api dibatalkan penumpang. Peningkatan itu terjadi sejak KAI memberlakukan kebijakan pengembalian 100 persen untuk pembatalan tiket kereta.
"KAI melihat terjadi peningkatan jumlah pembatalan sebesar 12 kali lipat dibandingkan hari biasanya yang hanya berkisar di 3.000 pembatalan tiket per hari," ujar VP Public Relations KAI, Yuskal Setiawan, dalam keterangannya, Senin (30/3).
Bilik pemeriksaan dan penyemprotan desinfektan di stasiun kereta Foto: PT KAI
Yuskal menjelaskan, kebijakan pengembalian 100 persen pembatalan tiket itu berlaku sejak pekan lalu, untuk perjalanan 23 Maret hingga 29 Mei 2020. Tujuannya untuk mendukung arahan pemerintah dalam mengurangi mobilitas masyarakat menekan penyebaran virus corona.
"Sejak dibuka 23 Maret, rata-rata pembatalan tiket per harinya mencapai 36.000 tiket," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan metode pembatalan, 44 persen pembatalan itu dilakukan melalui aplikasi KAI Access, dan sisanya secara manual di loket stasiun.
Adapun stasiun yang paling banyak melakukan pembatalan adalah Stasiun Pasar Senen, dengan total pembatalan tiket sebanyak 18.137 tiket. Disusul oleh Stasiun Gambir sebanyak 12.874 tiket, dan Stasiun Bekasi sebanyak 8.979 tiket.
Kereta-kereta yang banyak dibatalkan oleh penumpang adalah KA Bengawan (Pasar Senen – Purwosari pp), Brantas (Pasar Senen – Blitar pp), Matarmaja (Pasar Senen – Malang pp), Dharmawangsa (Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi pp), dan KA Progo (Pasar Senen – Lempuyangan pp).
Sejumlah warga menunggu giliran pengurusan pembatalan tiket perjalanan kereta api di loket pelayanan Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (23/3). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Dia menambahkan, tiket yang dibatalkan oleh penumpang di KAI Access harus memiliki nama dan nomor identitas yang sama dengan data user di KAI Access. Tiket kereta yang dibeli dari channel eksternal pun juga dapat dibatalkan via KAI Access. "Dana pengembalian akan ditransfer ke rekening penumpang dalam waktu 30-45 hari kerja," katanya.
ADVERTISEMENT
KAI juga sudah memperbarui KAI Access sehingga bisa melakukan pembatalan hingga 3 jam sebelum keberangkatan, di mana sebelumnya hanya bisa hingga 24 jam sebelum keberangkatan.
Fitur tersebut tersedia pada KAI Access versi terbaru yaitu versi 4.3.0 di Android, sedangkan untuk versi iOS masih dalam tahap pengembangan.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!