Gara-gara Virus Corona, Giliran Harga Termometer Melonjak Jadi Rp 2,5 Juta

3 Maret 2020 17:41 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi termometer digital Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi termometer digital Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Virus corona yang sudah masuk ke Indonesia langsung membuat masyarakat dan perusahaan memborong berbagai macam alat pencegahan. Ada tiga jenis produk yang paling dicari, yakni masker, hand sanitizer, dan termometer elektronik.
ADVERTISEMENT
Pembina Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Yoyon, mengatakan harga termometer elektronik sudah melonjak. Rata-rata pedagang menjual termometer elektronik sekitar Rp 1 juta per unit.
"Laser (termometer elektronik) itu berkisar Rp 1 juta per biji. Udah naik, sebelumnya Rp 600-Rp 700 ribu per biji," katanya kepada kumparan saat ditemui di lokasi, Jakarta, Selasa (3/3).
Yoyon mengakui harga barang-barang mulai naik semenjak kabar virus corona masuk Indonesia. "Ya naiknya memang tinggi sekitar Rp 300 ribu," jelasnya.
Bahkan, ada juga konsumen yang mengaku membeli termometer elektronik seharga Rp 2,5 juta per unit. Pembeli yang tak mau disebutkan namanya tersebut mengaku sulit mendapatkan termometer.
Suasana di Pasar Pramuka usai pengumuman WNI terjangkit virus corona. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
"Ini saya beli Rp 2,2 juta per biji buat gubernur ini. Tadinya mau pesen 5, tapi ini tinggal 3 aja," sahut salah satu pembeli yang memperlihatkan pesanan.
ADVERTISEMENT
Sementara pedagang lain yang juga enggan disebutkan namanya mengatakan hal serupa. Saat ini ia mematok harga termometer elektronik sekitar Rp 800 ribu per biji.
"Stok kita enggak bisa ngomong, cuman sekarang barangnya abis," katanya.
Suasana Pasar Pramuka sangat ramai terutama setelah diumumkan virus corona masuk Indonesia. Berdasarkan pantauan kumparan pukul 16.33 WIB, halaman parkiran Pasar Pramuka terlihat penuh.