Garuda Indonesia Siapkan Rp 773,15 Miliar Lunasi Surat Utang dan Sukuk

4 Desember 2023 16:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Garuda Indonesia. Foto: KeleX Pictures/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Garuda Indonesia. Foto: KeleX Pictures/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) telah mengalokasikan dana sebanyak-banyaknya USD 50 juta atau setara Rp 773,15 miliar (asumsi kurs Rp 15.463 per dolar AS) untuk nilai pokok dalam rencana pelunasan sebagian surat utang dan sukuk.
ADVERTISEMENT
Rencana aksi korporasi pelunasan sebagian surat utang dan sukuk melalui skema tender offer kepada pemegang surat utang kepada pemegang surat utang dan sukuk yang merupakan kreditur Garuda Indonesia dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Sebagaimana telah diumumkan pada 1 Desember 2023 melalui Disclosure of Information pada laman Singapore Exchange (SGX), periode partisipasi dalam tender offer tersebut akan berlangsung hingga 15 Desember 2023 mendatang, dan pelunasan sebagian yang direncanakan akan dilaksanakan tanggal 21 Desember 2023.
"Langkah korporasi yang kami laksanakan jelang penutupan tahun 2023, turut merepresentasikan komitmen perusahaan untuk terus bergerak adaptif dalam mengoptimalkan langkah perbaikan fundamental kinerja operasi, dengan memperhatikan secara saksama outlook ekonomi makro guna menjaga momentum pemulihan kinerja perusahaan,” ujar Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra dalam keterangan resmi, Senin (4/12).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Alokasi dana USD 50 juta bersumber dari kas internal perusahaan, sejalan dengan kebijakan pengelolaan kas (cash management) perusahaan yang salah satunya diprioritaskan untuk penyelesaian kewajiban perusahaan kepada para kreditur.
Irfan mengungkapkan rencana pelunasan sebagian surat utang dan sukuk ini merupakan bagian dari langkah proaktif perusahaan untuk perbaikan kinerja ekuitas, melalui pengelolaan secara aktif atas aset, liabilitas dan ekuitas untuk mengoptimalkan efektivitas profil arus kas perusahaan serta fundamental kinerja operasi perusahaan.
“Aksi korporasi ini juga menjadi representasi goodwill secara berkelanjutan perusahaan dalam memastikan proses penyelesaian kewajiban terhadap para kreditur dapat menjadi semakin agile dan prudent,” katanya.
Pelunasan sebagian utang tersebut juga telah mempertimbangkan volatilitas pasar yang terjadi saat ini termasuk peningkatan suku bunga di pasar mata uang dolar AS. Lebih lanjut, hal-hal lebih teknis terkait dengan mekanisme pelunasan sebagian tersebut dapat dirujuk pada keterbukaan informasi pada SGX.
ADVERTISEMENT