Garuda Indonesia Target Gabung InJourney Sebelum Jokowi Lengser

7 Maret 2024 20:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Garuda Indonesia. Foto: Markus Mainka/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Garuda Indonesia. Foto: Markus Mainka/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menargetkan integrasi maskapai BUMN di bawah naungan PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney bakal terlaksana sebelum pemerintahan berganti.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyebutkan integrasi Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, dan Pelita Air Services menyusul integrasi Angkasa Pura (AP) I dan II menjadi Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports).
"Kami akan bergabung nanti seperti saudara kami AP I dan AP II yang sudah duluan, kita nanti akan bergabung ke InJourney. Timing-nya Insyaallah belum tahu, ada upaya sebelum pergantian pemerintahan," ungkapnya saat Diskusi Forwahub, Kamis (7/3).
Meski demikian, Irfan menyebutkan keputusan integrasi itu sepenuhnya wewenang pemerintah sebagai pemegang saham maskapai BUMN, sehingga manajemen hanya bisa mengikuti arahan.
"Ini shareholder section ya, kita manajemen tidak dalam posisi memberikan komentar setuju atau tidak setuju karena ini maunya pemilik, terserah pemilik mau ngapain," tegas Irfan.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, kata dia, pihak maskapai senantiasa memberikan masukan, perhitungan, dan perancangan bagaimana integrasi ini akan berlangsung. Dia hanya memastikan, integrasi ini akan membentuk subholding aviasi di bawah InJourney.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Ditemui usai acara, Irfan mengakui rencana pemerintah mengintegrasikan maskapai BUMN menunggu perbaikan keuangan Garuda Indonesia. Dia memastikan Oktober tahun ini ekuitas bisa positif.
"(Ekuitas) masih minus, masih minus equity-nya. Mesti di-plus-in dulu, makanya Oktober itu (target integrasi), kita mesti plus-in dulu. Siap apa enggak? Ya kita harus lakukan. Tapi Insyaallah," tutur Irfan.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menuturkan Garuda Indonesia akan menjual sebagian sahamnya kepada InJourney tahun 2024. Namun, sebelum itu perseroan masih dalam proses penyehatan internal.
"Garuda lagi kita sehatkan lagi, jadi kalau Garuda mungkin tahun depan akan kita masukkan sebagian sahamnya ke InJourney," ungkapnya saat ditemui Telkom Hub, Jumat (29/12).
ADVERTISEMENT
Tiko, sapaan akrab Kartika, mengatakan penggabungan maskapai BUMN di bawah InJourney akan terlaksana di kuartal I 2024. Hal ini menyusul rampungnya merger atau integrasi PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
Adapun keputusan apakah Pelita Air akan dileburkan di dalam Garuda Indonesia Group atau langsung di bawah naungan InJourney baru akan ditentukan setidaknya di kuartal I 2024.
"Pelita akan kita kaji, apakah mau ke Garuda atau mau ke InJourney langsung itu sedang kita kaji, tapi mungkin triwulan I akan kita kerjain nanti," lanjut Tiko.
Tiko menyebutkan, kemungkinan besar Pelita Air tidak akan menjadi bagian dari Garuda Indonesia Group. Namun terlepas dari pembahasan itu, integrasi maskapai di InJourney dipastikan akan terjadi.
ADVERTISEMENT