Garuda Targetkan Pendapatan dari Penerbangan Umrah Capai USD 220 Juta

2 Agustus 2018 11:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO PT Garuda Indonesia Pahala N Mansury. (Foto: Reuters/Beawiharta)
zoom-in-whitePerbesar
CEO PT Garuda Indonesia Pahala N Mansury. (Foto: Reuters/Beawiharta)
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memandang penerbangan umrah ke Jeddah dan Madinah, Arab Saudi, merupakan rute yang potensial untuk menambah pendapatan. Hal itu disebabkan animo masyarakat yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N Mansury, mengatakan pada tahun lalu pendapatan perseroan dari penerbangan umrah ke ke Jeddah dan Madinah mencapai USD 200 juta. Angka itu belum termasuk pendapatan dari perjalanan haji.
“Setiap tahun jumlah revenue yang kami peroleh untuk umrah, tidak termasuk haji itu kurang lebih sekitar USD 200 juta per tahun,” kata Pahala saat ditemui di kantornya, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (2/8).
Pada tahun ini, pihaknya menargetkan, pertumbuhan pendapatan dari penerbangan umrah ke kedua kota itu mencapai double digit. Setidaknya dari penerbangan rute itu, Garuda Indonesia dapat meraup USD 220 juta tahun ini.
“Iya (setidaknya USD 20 juta penambahannya), double digit lah. Kami tidak bisa sampaikan (angka pasti target pendapatan),” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Dia mengungkapkan, alasan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) GIAA1 yang dijaminkan ialah hak atas pendapatan penjualan tiket rute Jeddah dan Madinah, yakni karena pertumbuhan penumpang yang bagus.
“Rute itu selama ini potensinya kan terus berkembang, di sisi itu tentunya kami lihat ini juga cukup potensial dari Indonesia ke Jeddah maupun Madinah,” kata Pahala.