Gaya Hotman Paris Pakai 2 Masker saat Diskusi Omnibus Law Bareng Pengusaha

14 Maret 2020 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengacara kondang Hotman Paris bersama Ketua Kadin Rosan Roeslani dalam diskusi soal Omnibus Law di Kopi Johny Kelapa Gading, Sabtu (14/3). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengacara kondang Hotman Paris bersama Ketua Kadin Rosan Roeslani dalam diskusi soal Omnibus Law di Kopi Johny Kelapa Gading, Sabtu (14/3). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea menggelar acara diskusi mengenai Omnibus Law di Kopi Johny miliknya di Kelapa Gading Permai, Jakarta, Sabtu (14/3).
ADVERTISEMENT
Dalam acara itu ia menghadirkan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani. Rosan sendiri juga merangkap sebagai Ketua Satgas Omnibus Law.
Dalam diskusi tersebut, penampilan Hotman cukup menyorot perhatian orang-orang yang datang. Pengacara yang menggunakan banyak batu akik di jarinya ini, tampak mengenakan dua masker sekaligus.
Masker biasa di bagian dalam, kemudian dilapisi lagi dengan masker N95 di bagian luar. Dalam acara itu, Hotman juga irit bicara, hanya pada saat membuka diskusi.
“Ini Ketua Satgas yang buat Omnibus Law, ini dia nih. 79 undang-undang diubah jadi apa nanti tanya ke beliau,” ujar Hotman dengan tetap menggunakan masker gandanya, Sabtu (14/3).
Pengacara kondang Hotman Paris bersama Ketua Kadin Rosan Roeslani dalam diskusi soal Omnibus Law di Kopi Johny Kelapa Gading, Sabtu (14/3). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Kemudian ia meminta Roslan untuk langsung menjelaskan mengenai posisi dan perannya dalam pembuatan Omnibus Law tersebut. Setelah itu ia diam kembali, masker tersebut hanya ia buka saat ingin menyeruput kopi saja.
ADVERTISEMENT
“Kira-kira sambil ngopi ya, jadi jangan terlalu formal. Pertama posisinya apa, perannya apa ditunjuk Jokowi langsung,” ujarnya.
Sejak virus corona merebak, penggunaan masker memang langsung melonjak. Barang yang satu itu bahkan menjadi langka dan sempat mengalami kenaikan harga yang gila-gilaan.
Bahkan sampai saat ini, mencari masker jauh lebih susah dari sebelum adanya virus corona.