Gebrakan Erick Thohir, Geser Pejabat Eselon I Jadi Direksi BUMN

19 November 2019 7:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir  jalan kaki menuju kantornya usai bertandang ke Balaikota DKI Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir jalan kaki menuju kantornya usai bertandang ke Balaikota DKI Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mulai merombak struktur kementeriannya. Seluruh pejabat eselon I, baik deputi maupun sekretaris kementerian BUMN, diberhentikan.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, menjelaskan langkah yang diambil itu merupakan bentuk penyegaran. Para pejabat eselon I yang diberhentikan akan bertugas di korporasi.
"Ya kan perlu ada penyegaran, teman-teman di deputi bahwa mereka dulu kan sebagian dari korporasi juga. Supaya mereka segar saja," katanya saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/11).
Sejauh ini, menurut dia, seluruh pejabat eselon I Kementerian BUMN selain Aloysius Kiik Ro telah diberhentikan dari jabatan lamanya. Untuk Aloysius Kiik Ro masih menunggu proses administrasi selesai.
"Satu yang belum (diberhentikan). Jadi SK sudah jalan, jadi mulai besok. Satu yang belum (diberhentikan) itu Pak Aloysius, masih nunggu persetujuan administrasi yang belum beres," ujar Arya.
Berikut fakta pergeseran eselon I Kementerian BUMN yang dirangkum kumparan:
ADVERTISEMENT
1. Pejabat Kementerian BUMN Akui Dipindah
Kabar pemberhentian seluruh Deputi dan Sekretaris Kementerian BUMN dibenarkan para mantan deputi, salah satunya Fajar Harry Sampurno.
Fajar sebelumnya menjabat Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media. Kini, Fajar akan digeser menjadi Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero).
"Iya betul," katanya saat dihubungi kumparan, Senin (18/11).
Hal sama juga diungkapkan mantan Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Gatot Trihargo. Gatot menyebut dirinya akan menjadi Wakil Dirut Perum Bulog (Persero).
"Tour of duty dari Kementerian BUMN ke korporasi dan sebaliknya," terang dia.
Sementara mantan Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi, Wahyu Kuncoro, menyebut perombakan direksi deputi ke perusahaan pelat merah merupakan langkah bagus untuk menambah wawasan. Wahyu akan menduduki jabatan Wakil Direktur Utama PT Pegadaian (Persero).
ADVERTISEMENT
"Terhitung hari ini saya pindah penugasan ke Pegadaian. Menurut saya ini bagus ya, bisa menambah wawasan untuk terjun langsung ke BUMN. Tadi juga sudah ke Pegadaian, bertemu Pak Dirut (Kuswiyoto)," jelas Wahyu.
Sedangkan mantan Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis, Hambra, akan menjabat Wakil Direktur Utama Pelindo II, dan mantan Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Edwin Hidayat akan menjabat Wakil Dirut Angkasa Pura II.
Kemudian mantan Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Aloysius Kiik Ro akan menjabat Direktur Utama Danareksa Sekuritas, serta mantan Sekretaris Kementerian BUMN Imam Aprianto akan menjabat Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia.
Gedung Kementerian BUMN usai direnovasi. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
2. Erick Thohir Ingin Pangkas Proses Birokrasi
Menteri BUMN Erick Thohir beralasan pemberhentian seluruh pejabat eselon I adalah untuk memangkas proses birokrasi di Kementerian BUMN. Hal tersebut sudah sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah, saya dan kedua Wakil Menteri sudah bertemu dengan semua Pejabat Eselon I secara langsung dan menjelaskan mengenai restrukturisasi ini. Sebetulnya hal ini adalah bagian dari Tour of Duty dari korporasi mengerti mengenai birokrasi. Seperti Pak Kartika dan Pak Budi Sadikin. Begitu juga dari birokrasi harus mengerti permasalahan di korporasi, seperti yang dijalankan hari ini," ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/11).
Setelah melakukan pemberhentian ini, Erick akan membentuk tim yang kuat untuk mengelola aset BUMN yang jumlahnya sangat besar. Erick menyebut tim itu akan diisi bukan hanya oleh orang yang cerdas, tetapi juga memiliki akhlak yang baik.
"Untuk mengelola asset sebesar Rp 8.200 triliun itu, saya perlu teamwork yang kompak, yang diisi orang-orang yang bukan hanya cerdas, tetapi juga akhlak yang baik. Saya akan berupaya sedemikian rupa agar mereka yang ada di dalam lingkungan BUMN, baik di kementerian maupun di unit usaha, adalah orang-orang dengan akhlak yang baik berarti memiliki integritas tinggi dan komitmen yang kuat," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Mereka yang sudah berkeringat dan masih mau berkeringat dan memiliki akhlak yang baik, juga memiliki kesempatan untuk berkontribusi bagi negeri ini, di sini. Yang penting, akhlaknya baik," tutup Erick.