Gelar Misi Dagang ke Kaltim, Khofifah Targetkan Transaksi Rp 500 M

4 Desember 2019 20:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa membuka misi dagang Jatim ke Kaltim. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa membuka misi dagang Jatim ke Kaltim. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) meningkatkan kerja sama perdagangan dengan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui gelaran Misi Dagang di Swiss Bell Hotel, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (4/12). Sebanyak 20 pelaku usaha diboyong Pemprov Jatim untuk bertemu dengan 100 orang pelaku usaha Kaltim dalam Misi Dagang itu.
ADVERTISEMENT
Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Kaltim sebagai calon ibu kota baru Indonesia membuka peluang besar bagi pelaku usaha Jatim. Terlebih pada bidang infrastruktur dan pembangunan. Pasalnya, pembangunan infrastruktur besar-besaran bakal dilakukan di Kaltim sebagai ibu kota baru.
“Makanya di sini yang cukup banyak dari Jatim pengusaha yang bisnisnya semen, baja. Industri baja Jatim sekarang 70 persen diekspor. Konsumsi dalam negeri baru 30 persen yang menggunakan baja produksi Jatim. Potensi itu mungkin belum terkomunikasikan. Hari ini lah saat untuk mengkonfirmasi,” ungkap Khofifah saat membuka gelaran Misi Dagang Jatim dengan Kaltim di di Swiss Bell Hotel, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (4/12).
Khofifah menilai bakal ada perpindahan penduduk yang cukup besar dari sejumlah wilayah ke Kaltim sebagai ibu kota baru. Sehingga diperlukan kebutuhan logistik yang cukup besar.
ADVERTISEMENT
“Kebutuhan logistik akan luar biasa ketika ibu kota negara sudah disiapkan. Proses persiapannya aja pasti banyak tenaga kerja yang pindah ke sini. Maka kami dari Jatim ingin membangun komunikasi di awal. Kita akan bisa mendapat kesempatan mensuplai seluruh kebutuhan dasar konstruksi bisa disupport dari Jatim,” tuturnya.
Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa membuka misi dagang Jatim ke Kaltim. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Dia pun berharap, Misi Dagang kali ini dapat memuaskan dengan transaksi antara pelaku usaha Jatim dan Kaltim bisa mencapai lebih dari Rp 500 miliar. Di tahun 2018 lalu, transaksi yang didapat hanya mencapai Rp 373 miliar.
Bagi Khofifah target yang dicanangkan tak main-main. Bahkan Khofifah mengaku tak bakal ikut acara bila nilai transaksi Jatim dan Kaltim pada saat pembukaan Misi Dagang Jatim-Kaltim ini belum mencapai Rp 100 miliar.
ADVERTISEMENT
“Target tahun ini Rp 500 miliar. Tadi saya enggak mau turun kalau transaksi belum sampai Rp 100 miliar, (tapi) tadi sudah tembus Rp 104 miliar,” ungkapnya.
Misi Dagang Jatim ke Kaltim merupakan rangkaian kegiatan Misi Dagang yang ke lima dan penutup di tahun 2019. Sebelumnya, Pemprov Jatim telah menggelar Misi Dagang di empat wilayah, diantaranya, Sulawesi Selatan, Banten, NTB dan antar wilayah Jatim di Surabaya. Total transaksi empat Misi Dagang tersebut sebesar Rp 2,24 triliun.
Misi Dagang Jatim di Makasar, Sulawesi Selatan dengan total nilai transaksi Rp 268 miliar. Komoditi yang diminati diantaranya lada, beras, cengkeh, bibit bawang putih, kopi, minyak goreng, porang dan rumput laut.
Kemudian di Tangerang, Banten dalam rangkaian acara Trade Expo Indonesia (TEI) dengan total nilai transaksi tembus Rp 708 miliar. Komoditi yang diminati yakni, bibit Bawang putih, kopi arabika, lada putih, kayu manis, benih kentang, cengkeh, telur dan beras.
ADVERTISEMENT
Misi Dagang ketiga di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan nilai transaksi Rp 603 miliar. Komoditi yang diminati seperti tembakau, bibit bawang putih, kapulaga, bawang merah, bekatul, jagung, porang, dan rumput laut. Berlanjut, Misi Dagang keempat antar daerah di Surabaya dengan total nilai transaksi Rp 658 miliar. Komoditi yang diminati seperti bibit bawang putih, tembakau, bawang merah, cengkeh, telur, beras, kayu manis dan jagung.