Untitled Image

Genap Setahun, Apa Saja Kontribusi Kartu Prakerja untuk Masyarakat Indonesia?

18 Maret 2021 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pendaftaran Kartu Prakerja. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pendaftaran Kartu Prakerja. Foto: kumparan
Sejak diluncurkan pada Maret 2020 lalu, program Kartu Prakerja jadi salah satu solusi pemerintah untuk membantu masyarakat yang kehilangan pekerjaan ataupun berkurang penghasilannya akibat pandemi. Di usianya yang genap setahun, pemerintah sudah membuka pendaftaran Kartu Prakerja sebanyak 15 gelombang.
Sebenarnya, wacana Kartu Prakerja telah ada sebelum pandemi. Program ini awalnya diniatkan untuk meningkatkan keterampilan bagi angkatan kerja di Indonesia. Namun karena adanya pandemi, Kartu Prakerja diadaptasi menjadi semi bansos, sambil tetap menjalankan fungsi pelatihan online.
Program yang menyasar para pencari kerja dan masyarakat yang terdampak pandemi ini diharapkan dapat meningkatkan kompetisi saat mereka kembali memasuki dunia kerja maupun mereka yang akhirnya ingin memulai berwirausaha.
Ada lebih dari 1.700 pelatihan yang ditawarkan pada situs mitra platform digital Kartu Prakerja. Presiden Jokowi mengungkapkan, pemasaran online, pelatihan terkait food and beverage, program website, perkantoran, serta pelatihan yang berkaitan dengan kewirausahaan, jadi lima pelatihan yang paling banyak diburu para penerima Kartu Prakerja.
Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
"Ini (pelatihan tentang pemasaran online) memang harus sekarang ini, banyak sekali peminatnya. Dan memang pasar menghendaki itu, kantor-kantor, yang pengin jadi wirausahawan juga," ujar Jokowi saat berbincang dengan peserta Prakerja di Istana Negara, Rabu (17/3).
Lantas, dalam setahun perjalannya, kontribusi apa yang telah diberikan Kartu Prakerja untuk masyarakat? Berikut kumparan rangkum daftarnya.

1. Lebih dari 7 juta penerima meningkatkan keterampilan secara daring

Sejak awal dibuka, program Kartu Prakerja tak pernah sepi peminat. Bahkan, dari 14 gelombang pendaftaran, jumlah masyarakat yang mendaftar angkanya mencapai 57 juta orang.
Sementara itu, sepanjang 2020 lalu, program Kartu Prakerja telah menjangkau 5,6 juta penerima pada 11 gelombang penyelenggaraan. Kemudian pada 2021 sudah ada 3 gelombang yang dibuka dengan total 1,8 juta orang sebagai penerimanya.
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sehingga, dalam setahun perjalanan Kartu Prakerja, telah ada 7,4 juta orang yang menerima pelatihan secara daring. Dengan mengikuti pelatihan tersebut, para penerima diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan memiliki daya saing mumpuni saat kembali bekerja maupun menjadi wirausahawan.

2. Melahirkan pelaku UMKM baru

Banyak orang yang akhirnya banting setir menjadi pelaku bisnis akibat situasi pandemi. Hal tersebut juga yang jadi tujuan diadakannya program Kartu Prakerja: melahirkan UMKM baru yang mandiri dan berdaya saing.
Melalui Perpres Nomor 76 Tahun 2020 tentang Program Pelaksanaan Kartu Prakerja, pemerintah menargetkan bisa melahirkan wirausaha baru. Sehingga, pola pikir masyarakat juga bisa berubah, dari pencari kerja menjadi pencipta kerja.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin, mengatakan, sekitar 614.000 penerima Kartu Prakerja pada Oktober 2020 telah menjadi pelaku UMKM.
Ilustrasi UMKM. Foto: Shutterstock
Guna menunjang hal itu, Prakerja juga menyediakan pelatihan penjualan, pemasaran, termasuk digital marketing bagaimana berjualan online, customer service, pembukuan, branding, packaging, kredit, hingga perencanaan keuangan.

3. Pada semester pertama 2021, kuota peserta ditargetkan mencapai 2,7 Juta orang

Pemerintah terus menambah kuota peserta Kartu Prakerja. Dengan alokasi anggaran Rp 10 triliun, pemerintah mematok target penerima program pada semester I 2021 sebanyak 2,7 juta orang.
Angka ini ditujukan kepada pencari kerja, penganggur, pekerja, dan wirausaha. Pemerintah juga mengajak para pekerja yang dirumahkan atau kehilangan pekerjaan, dan para pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang terdampak pandemi COVID-19.
Selain itu, ada wacana bahwa Presiden Jokowi telah menambah anggaran Kartu Prakerja pada tahun 2021 dinaikkan dua kali lipat. Sehingga, nilainya sama seperti tahun lalu, yakni Rp 20 triliun.

4. Para peserta menerima insentif dengan nilai total Rp 2,4 juta

Ilustrasi UMKM. Foto: Shutterstock
Program Kartu Prakerja sejatinya ditujukan untuk meningkatkan keterampilan para penerimanya. Untuk menonton pelatihan secara daring, penerima Kartu Prakerja akan menerima saldo pelatihan senilai Rp 1 juta yang akan terlihat di dashboard. Dana ini tidak bisa diuangkan, hanya bisa didebit untuk membeli pelatihan. Dana tidak terpakai akan kembali ke Kas Negara.
Setelah peserta menuntaskan pelatihan pertama, Kartu Prakerja akan memberikan insentif senilai Rp 2,4 juta. Insentif itu akan diberikan dengan tahapan Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan.
Harapannya, insentif tunai yang diterima dapat menjadi modal usaha jika para penerima ingin membuka usaha baru di tengah pandemi. Dengan begitu, penerima program ini bisa mandiri secara ekonomi dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Meski satu tahun merupakan waktu yang singkat, perjalanan Kartu Prakerja merupakan salah satu langkah awal untuk memajukan Indonesia, terutama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusianya.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Kartu Prakerja
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten