Genjot Industri Halal, Pengusaha Lobi Saudi agar RI Suplai Makanan Jemaah Haji

7 Desember 2020 16:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja menyiapkan makanan di Kedai Yong Bengkalis yang sudah mengantongi sertifikasi halal Majelis Ulama Indonesia (MUI). Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja menyiapkan makanan di Kedai Yong Bengkalis yang sudah mengantongi sertifikasi halal Majelis Ulama Indonesia (MUI). Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro
ADVERTISEMENT
Sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim, Indonesia mulai gencar memaksimalkan potensi industri halal. Upaya tersebut salah satunya tampak dari adanya klaster khusus industri halal dalam UU Cipta Kerja yang telah dikeluarkan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Upaya untuk menggenjot industri halal ini rupanya juga telah mulai dilakukan oleh kalangan pengusaha. Ketua Umum Gabungan Industri Makanan dan Minuman, Adhi S. Lukman, menyatakan bahwa pihaknya sudah gencar memasarkan produk halal Indonesia sejak tahun lalu.
Salah satunya, kata Adhi, dengan melobi pemerintah Arab Saudi agar Indonesia masuk sebagai penyedia makanan untuk jemaah haji.
"Sejak tahun lalu, kami bersama Kemendag dan BPOM ini mengupayakan atas instruksi Presiden juga, bahwa makanan haji sebaiknya berasal dari Indonesia," ujar Adhi dalam webinar MarkPlus bertajuk 'Mewujudkan Indonesia Sebagai Industri Halal Terkemuka Dunia' pada Senin (7/12).
Jemaah haji melakukan Tawaf terakhir mereka, menandai berakhirnya ibadah haji, di Makkah, Arab Saudi, (2/8). Foto: Kementerian Media Arab Saudi
Menurut Adhi, upaya tersebut telah membuahkan hasil dan pihaknya telah memenangkan tender tahun lalu itu. Namun, rencana tersebut terpaksa tertunda lantaran ditiadakannya pemberangkatan jemaah haji akibat adanya pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Ia berharap untuk tahun depan, ekspor makanan halal Indonesia untuk jemaah haji bisa lebih masif lagi sehingga mampu menggenjot industri halal.
"Tahun lalu negosiasi dengan Arab Saudi, dengan catering di sana untuk memasukkan produk asal Indonesia menjadi sebagian besar yang mengisi makanan haji, kita sudah berhasil memenangkan tendernya," tuturnya.
"Dan sangat disayangkan haji tahun ini ditutup, tidak terjadi. Tahun depan kita berharap bisa lebih banyak mengekspor makanan halal kita untuk produk haji di sana," lanjut Adhi.