GMF Aero Asia Tekan Rugi 60 Persen Jadi Rp 163,81 Miliar di Semester I 2022

16 September 2022 11:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja Garuda Maintenance Facility (GMF) melakukan pengecekan mesin di Pesawat Garuda Indonesia yang akan digunakan untuk armada haji 1443 H/2022 di Hanggar GMF Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (2/6/2022).  Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja Garuda Maintenance Facility (GMF) melakukan pengecekan mesin di Pesawat Garuda Indonesia yang akan digunakan untuk armada haji 1443 H/2022 di Hanggar GMF Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (2/6/2022). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emiten bengkel Garuda Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF Aero Asia) dan entitas anaknya merilis laporan keuangan semester 1 tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Perseroan berhasil menekan rugi 60 persen, dari USD 27,44 juta atau Rp 409,53 miliar (asumsi kurs Rp 14.921 per dolar AS) menjadi USD 10,97 juta atau setara Rp 163,81 miliar.
Emiten bersandi saham GMFI mengalami penurunan pendapatan 16,2 persen menjadi USD 95,8 juta atau setara Rp 1,43 triliun, dari USD 114,32 juta atau Rp 1,7 triliun di paruh pertama 2021.
Penurunan pendapatan terlihat dari semua lini bisnis perseroan. Sektor dengan kontribusi terbesar, jasa repair dan overhaul turun 16,4 persen menjadi USD 68,24 juta atau Rp 1,01 triliun.
Kemudian, segmen penjualan lainnya yaitu perawatan turun 24,25 persen menjadi USD 19,12 juta atau Rp 285,4 miliar. Sementara operasi lainnya turun 7,8 persen menjadi USD 8,43 juta atau 125,83 miliar.
ADVERTISEMENT
"Kondisi pandemi COVID-19 berdampak langsung terhadap kegiatan operasi Grup karena pelanggan utama Grup adalah maskapai-maskapai penerbangan," tulis manajemen yang dikutip dari laporan keuangan, Jumat (15/9).
Manajemen Grup mengungkapkan, grup juga menghadapi kondisi tidak kondusif yaitu mendapat pendanaan tambahan. Kemampuan keuangan Grup menjadi sangat terbatas dalam menjalani kegiatan operasionalnya, yaitu perbaikan, pemeliharaan dan overhaul pesawat, serta kegiatan operasional lainnya.
"Grup telah berfokus pada peningkatan kinerja fundamental keuangan terutama pada usaha peningkatan pendapatan. Strategi utama yang dicanangkan perusahaan adalah cash in king, diversifikasi bisnis, dan konsolidasi global," katanya.
Manajemen memperkirakan industri aviasi mulai tumbuh kembali seperti kondisi sebelum COVID-19 pada tahun 2026. Adapun rugi usaha GMFI tercatat sebesar USD 6,15 juta atau Rp 91,85 miliar.
ADVERTISEMENT