Google Bakal Tawarkan Produk Perbankan Mulai 2020

15 November 2019 9:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Google. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo Google. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
ADVERTISEMENT
Google akan menawarkan produk layanan keuangan perbankan seperti rekening giro atau personal checking account ke konsumen mulai tahun depan. Hal tersebut merupakan perluasan fungsi Google Pay yang saat ini hanya sebagai dompet digital. Nantinya layanan perbankan ini akan menjadi sumber pendapatan baru bagi Google.
ADVERTISEMENT
Proyek yang diberinama Cache itu rencananya melibatkan pihak perbankan Citigroup Inc dan serikat kredit Stanford Federal Credit Union.
Rekening giro sebenarnya hampir mirip dengan tabungan. Namun pada rekening giro, nasabah bisa melakukan penarikan setiap harinya dalam jumlah yang besar tanpa ada pembatasan jumlah transaksi, selama dana tersedia.
Dilansir Wall Street Journal (WSJ), Jumat (15/11), sejumlah perusahaan teknologi di AS memang telah merambah sektor keuangan untuk memuluskan bisnisnya. Facebook, misalnya, perusahaan jasa jejaring sosial yang terbesar itu juga telah mengumumkan rencana mata uang virtual bernama Libra.
Apple bahkan telah bekerja sama dengan Goldman Sachs untuk meluncurkan kartu kredit dan memiliki Apple Pay sebagai dompet pembayaran digital bagi pelanggan. Tak ketinggalan, Amazon juga berencana menawarkan rekening giro kepada pelanggannya.
ADVERTISEMENT
Kehadiran Cache nantinya dirancang untuk menyatukan sektor keuangan milik pesaing-pesaing Google tersebut. Namun pimpinan Google Caesar Sengupta meyakini, pihaknya akan secara intensif melibatkan perbankan.
"Pendekatan kami akan bermitra secara mendalam dengan bank dan sistem keuangan. Ini mungkin jalan yang sedikit lebih panjang, tetapi lebih berkelanjutan” kata Eksekutif Google, Caesar Sengupta.
Sengupta juga menegaskan, sama halnya dengan Google Pay, pihaknya tak akan menjual data keuangan pengguna rekening giro ke pihak lain maupun memanfaatkannya demi iklan.
Markas Google di Silicon Valley, Amerika Serikat. Foto: Shutterstock
Rekening giro tersebut nantinya juga bisa diakses lewat Google Pay. Alphabet Inc, perusahaan induk Google, juga tengah meningkatkan penggunaan aplikasi dompet digital yang diluncurkan pada 2015 tersebut dan akan bersaing dengan aplikasi pembayaran serupa dari Apple, Samsung, hingga Facebook.
ADVERTISEMENT
Pengguna Google Pay diperkirakan akan mencapai 100 juta orang pada 2020, naik lebih dari dua kali lipatnya jika dibandingkan tahun lalu yang hanya 39 juta pengguna.
Sementara itu, pihak Citigroup pun menyanggupi kerja sama dengan perusahaan teknologi raksasa asal AS tersebut. Kepala Konsumen AS Citigroup mengatakan, menjalin kemitraan digital seperti Google akan membawa bank tumbuh lebih tinggi.
Citigroup adalah salah satu bank terbesar di AS, namun memiliki cabang yang jauh lebih sedikit dibandingkan pesaingnya, seperti JPMorgan Chase & Co.
Citigroup bersandar pada penawaran digital untuk mendatangkan deposito. Mereka meyakini sumber pendanaan murah sangat penting untuk bank menghasilkan uang.
“Kita harus berada di tempat para pelanggan kita," katanya.
ADVERTISEMENT