GoTo Buka Suara soal PHK hingga Harga Saham Sentuh Rp 100

9 Desember 2022 7:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
GoTo resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4). Foto: Dok. GoTo
zoom-in-whitePerbesar
GoTo resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4). Foto: Dok. GoTo
ADVERTISEMENT
Presiden PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Patrick Cao akhirnya buka suara soal harga saham yang menurun 6,74 persen. Harga saham kini menyentuh Rp 100 per lembar.
ADVERTISEMENT
Patrick menjelaskan, fluktuasi harga saham adalah mekanisme pasar dipengaruhi berbagai faktor. Faktor tersebut termasuk makro ekonomi, pasar modal, kompetisi dan kinerja perusahaan.
“Dengan berakhirnya periode lock-up, ada kenaikan dalam jumlah saham beredar di pasar yang mengakibatkan kenaikan transaksi jual beli saham,” kata Patrick dalam paparan publik insidentil, Kamis (8/12).
Patrick menjelaskan alasan lainnya yaitu, investor awal yang masuk di harga yang lebih rendah yang merealisasikan keuntungan, berakhirnya masa investasi untuk investor finansial, dan kebutuhan likuiditas di akhir tahun.
“Banyak variabel ini di luar kontrol dan pengetahuan perusahaan. Perseroan akan terus fokus untuk mendorong pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan melalui produk dan layanan kualitas, meningkatkan engagement quality user, serta melakukan kinerja bisnis secara lebih efisien menuju profitabilitas,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
GoTo PHK 1.300 Orang
Dalam kesempatan yang sama, Direktur GoTo, Melissa Siska Juminto mengatakan, GoTo dengan berat hati melakukan perampingan karyawan (PHK) yang berdampak pada 1.300 orang atau 12 persen dari total karyawan grup GoTo.
“Keputusan ini merupakan langkah yang sangat sulit, namun perlu dilakukan untuk mendorong untuk kinerja bisnis yang sehat,” kata Melissa.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Ritz Carlton, Jakarta pada Selasa (28/6/2022). Foto: Dok. GoTo
Melissa memastikan, GoTo terus mengkaji dan melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalisasi berbagai biaya operasional lainnya dalam rangka mempercepat langkah untuk menuju profitabilitas.
Melissa mengungkapkan, GoTo melakukan berbagai langkah untuk mengelola biaya yang terkait dengan SDM, yaitu implementasi kontrol yang sangat ketat dalam rekrutmen, membatasi perjalanan dinas non-esensial, melakukan perampingan organisasi termasuk konsolidasi dan fungsi-fungsi korporat.
“Hasil langkah ini akan terlihat di kuartal berikutnya. Beban kompensasi (karyawan) dalam bentuk saham ini bukan merupakan item tunai,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Tidak Ada Peserta ESOP yang Jual Saham Rp 2 per Lembarnya
Sementara itu, Melissa membantah tidak ada peserta employee stock option program (ESOP) yang menjual harga saham sebesar Rp 2 di pasar negosiasi.
“Untuk mengklarifikasi, tidak ada peserta ESOP atau karyawan menjual saham yang dimilikinya dengan harga Rp 2. Program ESOP dilakukan oleh berbagai perusahaan dan hal ini berkaitan kinerja individu dan Perseroan,” kata Melissa.
Adapun harga saham Rp 2 tersebut merupakan harga pelaksanaan yang harus dibayarkan peserta program rencana kepemilikan saham karyawan atau ESOP untuk membeli saham yang menjadi hak opsi saham yang mereka dapatkan.
Melissa mengatakan, program ESOP telah disampaikan dalam prospektus IPO GoTo. Setelah periode lock-up selesai, peserta program dapat melaksanakan hak atas opsi saham mereka dengan cara membeli dan membayarkan opsi saham yang dimilikinya, yang sebagian besar senilai Rp 2.
ADVERTISEMENT