Gubernur Bank Indonesia Beri Sinyal Tahan Suku Bunga Acuan 3,5 Persen

22 Juni 2022 15:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Dok. Departemen Komunikasi Bank Indonesia.
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Dok. Departemen Komunikasi Bank Indonesia.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Bank Indonesia (BI) memberi sinyal tetap mempertahankan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7 days reverse repo rate (BI7RRR) di bulan Juni.
ADVERTISEMENT
Sinyal tersebut disampaikan Perry bertepatan dengan jadwal Rapat Dewan Gubernur (RDG), di acara Bank Dunia yang bertajuk Indonesia Economic Prospects: Financial Deepening for Stronger Growth and Sustainable Recovery, Rabu (22/6).
Perry menilai inflasi Indonesia masih terkendali. Dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Mei 2022 berada di level 3,55 persen year on year (yoy). Bank sentral memperkirakan inflasi hingga akhir tahun mencapai 4,2 persen. Sehingga tidak perlu ada kenaikan suku bunga.
"Dengan inflasi yang masih rendah, kita tidak buru-buru menaikkan suku bunga acuan. Kita akan menjaga suku bunga rendah 3,5 persen sampai ada peningkatan inflasi secara fundamental," kata Perry.
Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: Willy Kurniawan/Reuters
Perry optimistis tingkat inflasi di Indonesia akan kembali ke target Bank Indonesia, yakni sebesar 2 persen hingga 4 persen di tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, BI kembali menetapkan kenaikan GWM menjadi 7,5 persen pada 1 Juli 2022 dan menjadi 9 persen mulai 1 September 2022.
BI memproyeksi, perekonomian Indonesia masih akan melanjutkan pemulihan yang kuat, dengan kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen pada tahun ini, terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga, ekspor, dan investasi.