Gubernur Bank Indonesia: Inflasi 5 Negara ASEAN Diperkirakan Tembus 3,3 Persen

6 Maret 2023 18:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam Talkshow Rangkaian BIRAMA: Meniti Jalan Menuju Rupiah Digital di Kompleks BI, Senin (5/12/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam Talkshow Rangkaian BIRAMA: Meniti Jalan Menuju Rupiah Digital di Kompleks BI, Senin (5/12/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan inflasi di lima negara anggota ASEAN (ASEAN-5) akan menurun dibanding tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Perry memperkirakan inflasi di ASEAN-5 tahun ini turun menjadi 3,3 persen secara tahunan atau year-on-year. Sedangkan Perry menargetkan inflasi ASEAN-5 tahun berikutnya tembus 3,2 persen.
Jumlah ini lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi tahun 2022 sebesar 6,3 persen yoy. Perry mengatakan lonjakan inflasi di tahun 2021 terjadi akibat rantai pasokan minyak karena perang di Ukraina dan situasi COVID-19 yang belum mereda.
"Ini karena ekonomi global yang tinggi. Tahun depan, kita harapkan ASEAN-5 akan kuat didukung oleh beberapa ekonomi makro," kata Perry dalam acara High Level Seminar ASEAN, Jakarta, Senin (6/3).
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta berbincang dengan pedagang saat melakukan sidak pemantauan harga pangan di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur, Rabu (30/3/2022). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Perry optimis inflasi di negara ASEAN-5 akan terkendali karena ASEAN sangat disiplin dalam kebijakan moneter perbankan sentral. Salah satunya dengan langkah menaikkan suku bunga dan menstabilisasi nilai tukar.
ADVERTISEMENT
ASEAN juga mendukung pertumbuhan ekonomi melalui akomodasi makroprudensial dan digitalisasi sistem pembayaran. Perry juga mengatakan penekanan inflasi ini juga menunjukkan bahwa ASEAN-5 mampu sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi global.
Menurutnya, ASEAN telah menjadi pusat pertumbuhan dan resiliensi ketika dunia dilanda pandemi COVID-19. Perry menjelaskan bahwa ASEAN terus mereformasi perdagangan dan investasi di tengah fragmentasi yang dilakukan oleh negara lain.