Gubernur BI Bertemu Ketua Bank Sentral AS, Bahas Ekonomi Global

13 Oktober 2018 11:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur BI, Perry Warjiyo (kiri) dan Presiden The Fed New York, John Williams (kanan). (Foto:  Dok. Bank Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur BI, Perry Warjiyo (kiri) dan Presiden The Fed New York, John Williams (kanan). (Foto: Dok. Bank Indonesia)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo hari ini bertemu dengan Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dalam rangakaian pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (WB) atau IMF-World Bank 2018.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan tersebut, Perry menyuarakan dampak yang dialami negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, akibat normalisasi kebijakan moneter The Fed.
"Keduanya membicarakan tentang perkembangan ekonomi global, normalisasi kebijakan moneter di negara maju, serta dampaknya pada negara-negara berkembang," ujar pernyataan resmi BI, Sabtu (13/10).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo  (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
AS merupakan negara yang selama tiga tahun terakhir menerapkan normalisasi kebijakan moneter, setelah melakukan pelonggaran dengan menggelontorkan dana segar ke pasar likuiditas global. Normalisasi kebijakan moneter itu diterapkan dengan kenaikan suku bunga kebijakan moneter The Fed (Fed Fund Rate) secara bertahap dan juga normalisasi neraca bank sentral AS.
Akibat normalisasi kebijakan yang dilakukan The Fed, negara-negara berkembang mengalami pelarian arus modal asing dan menderita tekanan nilai tukar. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang terdampak, namun kondisi Indonesia masih jauh lebih baik dibanding negara-negara lainnya, seperti Argentina dan Turki.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan dengan orang nomor satu di bank sentral paling berpengaruh di dunia itu, Perry juga menjelaskan ketahanan perekonomian Indonesia menghadapi dampak rambatan ekonomi global yang didukung bauran kebijakan (policy mix) antara otoritas moneter dan pemerintah.