Gubernur BI: Industri Syariah Bukan Masalah Agama, Sudah Jadi Tren Global

30 November 2020 12:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Dok. Departemen Komunikasi Bank Indonesia.
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Dok. Departemen Komunikasi Bank Indonesia.
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut industri ekonomi dan keuangan syariah saat ini sudah menjadi tren di banyak negara. Sehingga menurutnya, industri syariah bukan hanya untuk umat muslim.
ADVERTISEMENT
“Ekonomi keuangan syariah itu adalah suatu pendekatan model ekonomi bisnis dan keuangan. Ini bukan masalah agama, tapi sudah suatu tren global, bahkan negara yang minority mengembangkan itu,” ujar Perry dalam webinar Kafegama mengenai Pasar Modal Syariah, Senin (30/11).
Dia mencontohkan, China saat ini menjadi eksportir baju muslim terbesar di dunia. Sementara Korea Selatan menjadi produsen kosmetika halal terbesar di dunia dan memiliki destinasi wisata halal.
Begitu juga dengan Jepang yang saat ini sebagai industri dan pariwisata halal, serta Thailand yang memiliki visi menjadi dapur halal dunia.
Ilustrasi Halal. Foto: Shutter Stock
Perry pun berharap, industri ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia bisa menjadi pemain global. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar yang akan menjadi tren dunia ke depan.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah dan kita semua menginginkan bagaimana Indonesia menjadi pemain di dunia dalam ekonomi keuangan syariah," jelasnya.
Dia melanjutkan, sejak 2015 pemerintah Indonesia mulai aktif melakukan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Menurut Perry, Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor syariah, seperti industri farmakosmetika, pariwisata, dan keuangan. Saat ini, Indonesia berada di urutan keempat sebagai pelaku ekonomi dan keuangan syariah berdasarkan laporan State of Global Islamic 2020-2021.
“Kita harus kejar banyak di farmakosmetika yang peringkat 6, halal tourism peringkat 6, islamic finance nomor 6. Edukasi literasi keuangan syariah juga harus kita lakukan,” tambahnya.