Gubernur BI: Konsep Desain Rupiah Digital Masuk Tahap Akhir

12 Agustus 2022 19:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat konferensi pers hasil FMCBG G20 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (16/7/2022). Foto: Antara
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat konferensi pers hasil FMCBG G20 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (16/7/2022). Foto: Antara
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia atau Gubernur BI Perry Warjiyo tengah mengembangkan mata uang digital bank central atau central bank digital currency (CBDC). Saat ini, rupiah digital masuk dalam konsep desain tahap akhir.
ADVERTISEMENT
"Digital rupiah konsep desain dalam tahap akhir," tambah Perry dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like it!), Jumat (12/8).
Perry melanjutkan, CBDC merupakan salah satu pengembangan bank sentral dalam sistem pembayaran Indonesia. Ia berharap, infrastruktur pasar uang elektronik bisa lebih inklusif menjangkau masyarakat di Tanah Air.
"Kami juga terus membangun infrastruktur di pasar uang elektronik dan ke depan kami juga terus mengembangkan counter untuk pasar uang, yang tentu saja ini bekerja sama dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," jelasnya.
Menurut Perry, infrastruktur sistem pembayaran dan pasar uang yang terintegrasi menjadi sangat penting untuk pembiayaan ekonomi dan pendalaman pasar keuangan. Bahkan, nantinya sistem pembayaran Indonesia seperti QRIS dan BI Fast, bisa juga dilakukan di negara lain.
ADVERTISEMENT
"Insyaallah ke depan pun QRIS, BI Fast payment sudah akan juga tersambungkan dengan 5 negara ASEAN Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina. QRIS akan tersambung, fast payment akan tersambung dan akan menggunakan local currency. Ini betul-betul digitalisasi adalah betul-betul menjadi salah satu media maupun kemudahan bagi para investor untuk berinvestasi di pasar," tandas Perry.