news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gubernur BI: Rupiah Bisa Rp 15.000 per Dolar AS, Rp 20.000 Skenario Terburuk

2 April 2020 12:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur BI, Bp. Perry Warjiyo Foto: Dok. BI
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur BI, Bp. Perry Warjiyo Foto: Dok. BI
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyakini nilai tukar rupiah akan bergerak stabil dan bahkan cenderung menguat mencapai Rp 15.000 per USD di akhir tahun.
ADVERTISEMENT
"Nilai tukar tidak hanya bergerak stabil tapi juga menguat sampai dengan 15.000 pada akhir tahun ini," ujar Perry dalam konferensi pers secara online, Kamis (2/4).
Perry mengatakan Bank Indonesia saat ini melakukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah agar bergerak stabil dan Ia menilai stabilitas di dalam seminggu terakhir ini juga berjalan dengan baik.
"Di nilai tukar rupiah, di pasar modal, di pasar keuangan itu kita bisa jaga dan dengan langkah-langkah bersama tadi, kami mempunyai keyakinan," sambungnya.
Ia menekankan, nilai tukar rupiah yang sebelumnya santer beredar akan mencapai Rp 17.500 sampai Rp 20.000 per USD merupakan skenario terburuk "what if" atau sekadar proyeksi.
"Termasuk juga nilai tukar yang kemarin diberitakan 17.500 dalam skenario berat, dan 20.000 dalam skenario yang sangat berat itu adalah what if scenario, bukan proyeksi," tegasnya.
Petugas mengitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Sebelumnya, Sri Mulyani menuturkan, pandemi corona mengakibatkan kegiatan ekonomi menurun, bahkan berpotensi menekan lembaga keuangan.
ADVERTISEMENT
Hal ini lantaran sejumlah kredit yang tak bisa dibayarkan oleh masyarakat akibat terdampak virus corona.
Dari sisi nilai tukar rupiah diprediksi mencapai Rp 20.000 per dolar AS dalam skenario sangat berat. Sementara skenario berat kurs bisa mencapai Rp 17.500 per dolar AS di tahun ini.
Proyeksi tersebut juga lebih tinggi dari target dalam APBN 2020 yang hanya Rp 14.400 per dolar AS. Inflasi pun diproyeksi meningkat hingga 5,1 persen di tahun ini untuk skenario sangat berat dan 3,9 persen untuk skenario berat. Angka ini juga jauh di atas target sebesar 3,1 persen dalam APBN 2020.