Gubernur BI: Transaksi Berjalan Bakal Kembali Defisit hingga 1,3 Persen di 2022
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perry memprediksi, CAD tahun ini berada di kisaran 0,5-1,3 persen dari PDB. Perkiraan ini lebih landai jika dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya yakni 1,1-1,9 persen dari PDB. Rendahnya defisit transaksi berjalan didukung oleh surplus neraca perdagangan sebesar USD 9,3 miliar.
"Perkembangan ini didukung surplus neraca perdagangan non-migas sejalan dengan tingginya ekspor karena harga komoditas global, di tengah meningkatnya defisit neraca migas," kata Perry dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode April 2022, Selasa (19/4).
Adapun di tahun lalu, kinerja transaksi berjalan mencatatkan surplus USD 3,3 miliar atau 0,3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), seiring meningkatnya ekspor Indonesia. Capaian ini meningkat dibandingkan 2020 yang masih defisit USD 4,4 miliar atau 0,4 persen PDB.
ADVERTISEMENT
Adapun di tahun ini, aliran modal asing dalam bentuk investasi portofolio yang sempat tertahan pada triwulan I 2022 dengan net outflows sebesar USD 1,8 miliar, hingga 14 April 2022 kembali mencatat net inflows pada awal triwulan II 2022 yaitu sebesar USD 0,8 miliar.
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2022 tercatat sebesar USD 139,1 miliar, setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Pada periode yang sama, neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan tetap surplus, terutama dalam bentuk penanaman modal asing, sejalan dengan iklim investasi dalam negeri yang tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
"Neraca pembayaran akan surplus menopang ketahanan ekonomi Indonesia," ujarnya.
***
Ikuti giveaway kumparanBISNIS dan dapatkan hadiah saldo digital total Rp 1,5 Juta, klik di sini . Kegiatan giveaway ini terbatas waktunya, ayo segera gabung!