Gubernur Tak Terima Bali Disebut Jadi Kota Hantu Gara-gara Virus Corona

23 Februari 2020 14:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memeriksa tiket calon penumpang di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (4/2/2020). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memeriksa tiket calon penumpang di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (4/2/2020). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
ADVERTISEMENT
Gubernur Bali I Wayan Koster menegaskan bahwa sejumlah pemberitaan yang menyebutkan bahwa Bali ibarat menjadi kota hantu akibat menurunnya kunjungan wisatawan China sejak merebaknya wabah virus corona (Covid-19) sama sekali tidak benar.
ADVERTISEMENT
"Jangan percaya pada pemberitaan di beberapa media yang mengatakan Bali sebagai kota hantu. Saya tegaskan itu tidak benar, karena apa yang kita lihat sekarang, Bali masih hidup pariwisatanya," kata Koster dalam peluncuran Calendar of Event Tahun 2020 Kota Banjarmasin di Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu (22/2) malam.
Koster menandaskan pariwisata Bali masih ramai, puluhan ribu wisatawan, baik domestik maupun mancanegara masih berkunjung ke Pulau Dewata.
"Ini menunjukkan bahwa Bali masih sebagai destinasi pariwisata terbaik di dunia. Bali masih nyaman, dan menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan," ucapnya.
Oleh karena itu, dia mengundang masyarakat dunia untuk tidak takut datang ke Pulau Dewata, karena hingga saat ini Bali masih aman dan Koster berharap musibah virus corona bisa segera diatasi.
Petugas memeriksa tiket wisatawan di terminal Bandara internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Foto: Denita br Matondang/kumparan
Sementara itu terkait peluncuran Calender of Event Banjarmasin, Gubernur Koster mengatakan sektor pariwisata memang semestinya terus dibangun karena semakin ke belakang sektor pariwisata menjadi sektor unggulan yang paling cepat dirasakan dampaknya oleh masyarakat dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Saat ini sektor pariwisata terus melonjak dan bahkan sekarang menempati peringkat kedua setelah minyak dan gas sebagai penghasil devisa negara.
"Pariwisata yang dikelola dan dipelihara dengan baik, tidak akan pernah habis tidak seperti sumber daya alam yang lain. Untuk membangun pariwisata semua daerah di Indonesia harus bersinergi satu sama lain. Suatu hari Banjarmasin juga diharapkan bisa maju pariwisatanya seperti Bali," pungkas Koster seperti dilansir Antara.
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menyampaikan apresiasi terhadap perkembangan pariwisata Bali, meski banyak isu menerpa pariwisatanya tetap eksis.
Ibnu Sina menyampaikan bahwa Banjarmasin memiliki seribu sungai dan menjadi kota dengan sungai terindah di Indonesia. Untuk itu pihaknya optimistis dengan potensi alam serta budaya yang dimiliki sektor pariwisata bisa menjadi sektor penggerak pertumbuhan perekonomian daerahnya.
I Wayan Koster tengah menyampaikan pendapatnya terkait masuknya nama Bali dalam Fodor's No List 2020 Foto: Denita br Matondang/kumparan
Dengan peluncuran Calendar of Event 2020 di Bali ini, Ibnu Sina berharap akan menjadi titik awal yang baik bagi upaya membangun branding Banjarmasin dan merupakan momentum untuk belajar pariwisata langsung dari pusat pariwisata dunia yaitu Bali.
ADVERTISEMENT
Acara peluncuran Calendar of Event 2020 Kota Banjarmasin juga diisi dengan pameran kerajinan Banjarmasin, pentas seni dan budaya.
Turut hadir pada kesempatan ini perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali dan Kalimantan Selatan, Jajaran Forkopimda Banjarmasin, para pelaku pariwisata Bali dan Banjarmasin serta undangan lainnya.