Gus Yaqut Sambangi Sri Mulyani, Bahas Devisa Haji & Umrah

17 Mei 2024 13:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyambangi Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantor Kementerian Keuangan, Jumat (17/5). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyambangi Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantor Kementerian Keuangan, Jumat (17/5). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut menyambangi Kantor Menteri Keuangan Sri Mulyani, Jumat (17/5). Yaqut menjelaskan kedatangan dirinya ke kantor Sri Mulyani dalam rangka silaturahmi sekaligus membahas potensi devisa haji dan umrah yang belum pernah ditarik pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Salah satunya membahas ekosistem ekonomi haji. Selama ini haji dan umrah itu banyak dari Indonesia, rata-rata 1,5 juta jemaah untuk umrah dan haji 241.000 jemaah. Kita bisa hitung berapa devisa yang kita bisa dapatkan dari sana, tapi belum ada yang kembali ke Indonesia," kata Yaqut kepada awak media.
Yaqut menjelaskan, salah satu alasan devisa umrah dan haji tak masuk Indonesia karena pemerintah masih perlu menyesuaikan aturan dari pemerintah Arab Saudi. Meski begitu, dia memproyeksikan ada Rp 200 triliun per tahun potensi devisa yang bisa diambil dari haji dan umrah.
Jemaah calon haji yang tergabung pada kloter pertama menaiki pesawat saat pemberangkatan di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (12/5/2024). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
"Ya kan kalau dihitung sama umrah itu 1,5 juta setahun ya, jemaah haji itu 241.000, katakanlah 2 juta. Kalau masing-masing spend Rp 10 juta, sudah dihitung Rp 200 triliun setahun. Potensi besar sekali," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Kementerian Agama mulai memberangkatkan jemaah haji untuk menjalankan ibadah di Tanah Suci. Yaqut memastikan semua layanan untuk jemaah haji di Arab Saudi sudah siap.
"Siap, insyaallah sudah siap. Saya sudah cek ke sana semua layanan diperuntukkan jemaah insyaallah sudah siap semua," kata Yaqut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/5).
"(Penginapan dan akomodasi) sudah (siap). Alhamdulillah sudah," lanjutnya.
Yaqut meminta doa agar pelaksanaan ibadah haji dapat lancar. Namun, ada sejumlah hal yang harus dipantau. Salah satunya soal kesehatan jemaah.
"Sudah (imbauan untuk jemaah) sebelum mereka jemaah ini melunasi sudah ada pemeriksaan kesehatan yang kita sebut dengan mekanisme institusi kesehatan. Dinyatakan siap baru mereka melakukan pelunasan. Soal sakit enggak bisa diminta, juga enggak bisa ditolak. Siapa saja bisa sakit, bisa kena," jelasnya.
ADVERTISEMENT