Hadapi Persaingan Ketat hingga Merugi, Thai Airways Terancam Tutup?

26 Oktober 2019 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Thai Airways Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Thai Airways Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Maskapai penerbangan asal Thailand, Thai Airways Internasional (THAI), tengah menghadapi situasi sulit dan terancam menutup operasionalnya.
ADVERTISEMENT
Presiden Thai Airways International, Sumeth Damrongchaitham mengatakan, para staf harus terus bekerja sama menghadapi kondisi tersebut. Sebab jika tidak, maskapai memiliki kemungkinan untuk ditutup.
"Hari ini saya ingin staf bersatu untuk mengatasi hambatan. Jika tidak, maskapai penerbangan nasional harus tutup. Masih ada waktu untuk solusi, tetapi tidak banyak," kata Sumeth kepada para stafnya saat sesi pelatihan, seperti dilansir Bangkok Post, Sabtu (26/10).
Sumeth melanjutkan, perusahaan kalah bersaing dengan maskapai berbiaya rendah di sejumlah rute. Padahal rute-rute tersebut menyumbang sepertiga dari pendapatan Thai Airways.
Selama semester I 2019, THAI mencatatkan kerugian yang cukup dalam, yakni 6,44 miliar baht atau sekitar Rp 2,9 triliun (kurs Rp 464,9 per baht). Kerugian ini melebar jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang merugi 381 miliar baht. THAI memiliki jumlah karyawan lebih dari 20.000 orang.
ADVERTISEMENT
"Kompetisi ini sangat sengit tahun ini. THAI benar-benar dalam krisis. Tahun depan ia harus melakukan yang terbaik. Jika staf masih tidak sadar dan tidak melakukan apa-apa, mereka tidak akan memiliki cukup waktu untuk melawan. Hari ini sangat sedikit waktu. Hari ini tidak ada zona nyaman. Semua orang akan mati jika kapal tenggelam," jelasnya.
Menurut Sumeth, THAI akan melakukan berbagai upaya agar maskapai bisa terus mengudara, di antaranya mengurangi gaji para staf manajerial dan tak lagi ada persediaan di departemen katering.
"Tidak akan ada penghargaan lain untuk staf, karena hadiah utama adalah kelangsungan hidup perusahaan," kata Sumeth.
Ilustrasi suasana kabin pesawat Foto: Pixabay
Namun demikian, Sumeth membantah jika THAI segera tutup. Menurutnya, apa yang disampaikan kepada para stafnya tersebut sebagai pengingat agar para staf bisa terus bekerja secara maksimal di tengah tingginya persaingan industri penerbangan.
ADVERTISEMENT
Persaingan tersebut memaksa maskapai untuk bisa mengatasi hambatan secara cepat. Sumeth juga menekankan, para staf THAI juga terus memperhatikan kompetisi maskapai di semua bidang, mulai dari maskapai berbiaya rendah, promosi tarif udara, dan kompetisi rute.
"THAI mengonfirmasikan bahwa kami mampu melakukan dengan sangat baik di tengah-tengah persaingan ketat maskapai," katanya dalam keterangan resmi.
Sumeth juga memastikan, THAI tak memiliki rencana untuk menutup beberapa rute penerbangan.
"THAI tidak memiliki rencana untuk menutup rute apa pun," tambahnya.
Thai Airways merupakan maskapai nasional asal Thailand. Kementerian Keuangan Thailand merupakan pemegang saham terbesar THAI, yakni 51,03 persen.