Hapus Buku Kredit Bermasalah Bank Mandiri di 2018 Diprediksi Rp 15 T
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, perseroan optimistis dapat mencapai proyeksi tersebut karena dalam dua tahun terakhir rasio Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah selalu mengalami perbaikan.
Terakhir, pada tahun lalu, perseroan berhasil menurunkan rasio NPL dari 4% pada 2016 menjadi 3,46% di 2017.
“Penghapus bukuan kredit bermasalah ini tentunya bisa berpengaruh pada perbaikan kinerja,” kata pria yang kerap di sama Tiko tersebut usai acara Mandiri Investment Forum di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (7/2).
Untuk mengantisipasi risiko, perseroan juga telah mencadangkan dana sebesar Rp 16 triliun di tahun 2017. Angka pencadangan ini masih sama untuk tahun ini karena tidak akan ada penekanan lagi.
Perseroan juga menargetkan penurunan rasio NPL hingga di bawah 3%. Tiko menilai target tersebut bisa diraih mengingat penurunan NPL tahun lalu sebagai dampak pendekatan prospek usaha dan restrukturisasi kredit perusahaan berjalan baik.
ADVERTISEMENT
“Seharusnya pertengahan tahun ini sudah bisa di bawah 2,5%. Di tahun 2019-2020 kita targetkan di kisaran 2%,” ujarnya.