Harga Anjlok, Peternak Semarang Ikut Aksi Bagi-bagi Ayam Gratis

25 Juni 2019 18:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kandang ternak ayam yang masih beroperasi di Dusun Gluntung, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kandang ternak ayam yang masih beroperasi di Dusun Gluntung, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Para peternak ayam ras atau broiler yang tergabung dalam Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia Semarang akan membagikan sebanyak 11.500 ekor ayam gratis.
ADVERTISEMENT
Aksi ini akan dilakukan pada Rabu (26/6) mulai pukul 08.00 WIB. Ketua Pinsar Indonesia Jateng, Parjuni, mengatakan aksi ini sebagai bentuk protes kepada pemerintah karena anjloknya harga ayam hidup di tingkat peternak.
"Iya betul kami akan membagikan sebanyak 11.500 ekor ayam gratis di tujuh lokasi," katanya saat dihubungi kumparan, Selasa (26/5).
Adapun ketujuh lokasi tersebut ada di Kramas Jl. Mulawarman, Tembalang; depan Kantor Kecamatan Gayamsari, Pasar Dargo, Pasar Jatingaleh, Pasar Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Pasar Bulu, dan Pasar Pedurungan.
Kandang ternak ayam yang masih beroperasi di Dusun Gluntung, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Tak hanya Semarang, para peternak Pinsar Solo juga akan melakukan aksi yang sama. Rencananya, sebanyak 8.000 ekor ayam milik Pinsar Solo akan dibagikan secara gratis.
Parjuni mengatakan, titik pembagian ayam gratis di Solo ini ada di Kecamatan Banjarsari (2.000 ekor), Kecamatan Lawean (1.500 ekor), Kecamatan Kliwon (1.500 ekor), Kecamatan Brebes (1.500 ekor), dan Kecamatan Serangan (1.500 ekor).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut dia mengatakan, banyak peternak merugi karena anjloknya harga jual di tingkat peternak. Saat ini, rata-rata harga ayam hidup di tingkat peternak Semarang mencapai Rp 6.000 hingga Rp 9.000 per kilogram (kg).
"Kami sudah lakukan banyak cara untuk protes ke Kementerian Pertanian kalau ini terjadi karena oversupply. Salah satunya dengan cara seperti ini," tutupnya.