Harga Batu Bara Melambung, Indika Energy Kantongi Laba Bersih Rp 1,09 Triliun

20 Mei 2022 15:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tambang batu bara Indika Energy. Foto: Indika Energy
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tambang batu bara Indika Energy. Foto: Indika Energy
ADVERTISEMENT
PT Indika Energy Tbk (INDY) merilis laporan keuangan kuartal I 2022. Imbas dari harga batu bara yang melonjak, Indika Energy meraup laba yang diatribusikan kepada entitas grup sebesar USD 75 juta atau setara Rp 1,09 triliun.
ADVERTISEMENT
Chief Financial Officer Indika Energy, Retina Rosabai, menjelaskan peningkatan laba bersih disebabkan membaiknya harga batu bara global yang sangat signifikan. Adapun laba usaha yang dicapai senilai USD 220,7 juta.
"Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas grup mencapai USD 75 juta untuk kuartal I 2022. Hal ini meningkat dibandingkan kerugian yang kita catat pada kuartal yang sama tahun lalu sebesar USD 9,4 juta," ujarnya saat public expose Indika Energy, Jumat (20/5).
Retina mengatakan, pencapaian tersebut lebih besar dari pencapaian laba perusahaan selama tahun 2021 yang hanya USD 57 juta. Sementara laba inti perusahaan juga mengalami peningkatan besar menjadi USD 95 juta dari USD 12,6 juta di tahun lalu.
Total aset Indika Energy juga meningkat 8,3 persen, dari USD 3,7 miliar menjadi USD 4 miliar di kuartal I 2022. Lanjut Retina, saldo kas Indika Energy di akhir Maret 2022 sebesar USD 1,1 miliar, dan utang sebesar USD 1,4 miliar.
ADVERTISEMENT
Dia melanjutkan, pendapatan Indika Energy di kuartal I 2022 ini meningkat sangat baik sebesar 58 persen secara tahunan (yoy), dari USD 525 juta di kuartal I 2021, menjadi USD 830 juta. Menurut dia, hal ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan 2 anak usaha pertambangan batu bara, yaitu Kideco dan Indika Resources.
Keduanya, kata Retina, menyumbangkan sekitar 88 persen dari total pendapatan Indika Energy. Pendapatan Kideco naik 36 persen menjadi USD 564 juta dan Indika Resources naik sangat tajam dari USD 57 juta menjadi USD 172 juta di kuartal I 2022.
Public Expose PT Indika Energy Tbk (INDY), Jumat (20/5/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan.
"Kenaikan ini terutama didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata batu bara. Untuk Kideco naik dari USD 45 per ton menjadi USD 70,8 per ton di tahun ini. Untuk batu bara mutu juga lebih dari double dari USD 77 per ton menjadi USD 183 per ton tahun ini," jelas Retina.
ADVERTISEMENT
Walaupun harga jual rata-rata yang naik, Retina mengungkapkan bahwa volume penjualan Kideco turun dari periode yang sama tahun lalu yaitu dari 9,2 juta ton, menjadi 8 juta ton tahun ini.
"Ini disebabkan ada pelarangan ekspor batu bara di Januari 2022, boleh dikatakan Kideco penjualannya terhenti selama 22 hari, tetapi karena harga rata-rata cukup tinggi, jadi revenue Kideco masih meningkat 36 persen," tuturnya.
Retina memaparkan, terjadi kenaikan harga batu bara dunia yang signifikan. Rata-rata harga batu bara Januari - Mei 2022 di bursa Newcastle meningkat sangat tinggi menjadi USD 293,2 per ton. Sementara harga rata-rata ICI 4 (Indonesian Coal Futures) adalah USD 85,6 per ton.