Harga Batu Bara Melonjak, Emiten Tambang di Bursa Saham RI Ikut Ketiban Cuan

5 Oktober 2021 13:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah kapal tongkang membawa batu bara yang menunggu masuk bongkar muat di pelabuhan tanjung priok. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah kapal tongkang membawa batu bara yang menunggu masuk bongkar muat di pelabuhan tanjung priok. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Harga batu bara terus naik sejak awal tahun. Sejak akhir September lalu, harga batu bara menembus level USD 200 per metrik ton. Dikutip dari Trading Economics, harga batu bara pada hari ini dijual USD 240 per metrik ton. Sementara pada 11 Januari 2021, harga batu bara berada di level USD 84,50 per metrik ton.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana dampak peningkatan harga batu bara terhadap kinerja emiten tambang di Bursa Saham Indonesia?
Mengutip data RTI, Selasa (5/10) Adaro Energy (ADRO) tercatat mengalami kenaikan harga saham sejak 20 September 2021. Dalam 13 hari terakhir, saham ADRO meningkat 44,01 persen. Hari ini saham ADRO berada di harga Rp 1.840 per lembar.
Emiten lainnya adalah Indika Energy (INDY). Harga saham INDY meningkat 56,67 persen dalam 11 hari terakhir. Hari ini, saham Indika Energy diperdagangkan di posisi Rp 2.150 per lembar.
Indo Tambangraya Megah (ITMG) mengalami kenaikan harga saham 46,46 persen dalam 15 hari terakhir. Hari ini, saham ITMG dijual pada harga Rp 24.700 per lembar
Emiten tambang milik Bakrie Group, Bumi Resources (BUMI) mengalami peningkatan harga 62,90 persen dalam 8 hari terakhir. Hari ini saham BUMN dijual di Rp 87 per lembar.
ADVERTISEMENT
Sementara emiten batu bara BUMN, Bukit Asam (PTBA) mengalami kenaikan kinerja harga saham 33,12 persen dalam 14 hari terakhir. Harga saham PTBA hari ini berada di posisi Rp 2.830 per lembar.