Harga Batu Bara Tinggi, RMK Energy Pede Raih Pendapatan Rp 2,48 T di 2022

20 Juli 2022 16:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tumpukan batu bara terlihat diangkut dengan tongkang di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (11/1). Foto: AKSARA M. RAHMAN/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Tumpukan batu bara terlihat diangkut dengan tongkang di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (11/1). Foto: AKSARA M. RAHMAN/AFP
ADVERTISEMENT
Harga batu bara yang masih tinggi mendorong kinerja emiten penyedia logistik batu bara, PT RMK Energy Tbk (RMKE). Tahun ini, perusahaan optimistis dapat meraih pendapatan hingga Rp 2,48 triliun, meningkat 32,62 persen dibandingkan pendapatan pada tahun lalu Rp 1,87 triliun.
ADVERTISEMENT
"Pendapatan di 2022 kami proyeksikan Rp 2,48 triliun, didasarkan dari kerja sama baru yang kami dapatkan dengan tambang-tambang di sekitar stasiun yang kami bangun. Ada juga dengan peningkatan volume penjualan batu bara dari batu bara yang saat ini kita beli dan produksi," ujar Direktur Keuangan RMKE Vincent Saputra dalam keterangannya, Rabu (20/7).
Dia melanjutkan, batu bara saat ini masih menjadi komponen utama bahan baku penggerak kelistrikan di Indonesia. Peranan batu bara juga diproyeksi akan semakin meningkat dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan komitmen pemerintah dalam menyediakan kelistrikan bagi masyarakat.
Sebagai perusahaan penyedia logistik terbesar di Sumatera Selatan, perusahaan menyadari kebutuhan itu dengan dimilikinya satu pelabuhan terminal khusus, yang merupakan satu-satunya terminal khusus batubara swasta di Indonesia yang terintegrasi dengan kereta api.
ADVERTISEMENT
Fasilitas tersebut telah mendorong perseroan optimistis dalam menciptakan pertumbuhan kinerja ke depan. Sebab saat ini tidak ada alternatif solusi yang dapat ditawarkan baik oleh swasta maupun pemerintah di Sumatera Selatan dalam mengatasi masalah logistik yang terintegrasi tersebut.
Dengan keberadaan terminal terintegrasi itu, perseroan menargetkan bahwa pelabuhan tersebut mampu membawa minimal 25 juta ton per tahun, dengan pertimbangan jumlah trafik di sungai per hari dan juga kapasitas yang masih dapat dibangun di pelabuhan. Target lain adalah menyeimbangkan stasiun pembongkaran kereta api dengan kapasitas minimal 17 juta ton dan dapat ditingkatkan lagi.
"Belanja modal yang dipersiapkan sepanjang tahun ini untuk pengembangan bisnis adalah Rp 174 miliar di mana kuartal I telah terserap Rp 18 miliar, Rp 13 miliar untuk mesin dan peralatan dan Rp 5 miliar untuk mengerjakan aset dalam penyelesaian," ujar Vincent.
ADVERTISEMENT
Perseroan juga menargetkan membangun stasiun muat khusus batu bara di hulu lokasi pertambangan batu bara untuk meningkatkan jumlah batu bara yang dapat dimuat. Selain itu, ia juga ingin mengembangkan sayap usaha ke jasa penunjang industri batu bara seperti konektor, hauling, kontraktor tambang atau jasa lainnya dan menargetkan untuk mengakuisisi atau bekerja sama dengan tambang-tambang potensial.
Untuk mencapai target tersebut, perseroan menjalankan sejumlah strategi pengembangan usaha yang meliputi peningkatan kapasitas layanan. Dalam hal ini, perseroan melakukan upgrade Conveyor Line 2 agar dapat meningkatkan kapasitas pengapalan batu bara di pelabuhan sampai dengan 25 juta ton per tahun. Upgrade tersebut juga akan meningkatkan pengapalan hingga 150 persen dan efisiensi dalam penumpukan batu bara ke dalam stockpillers.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perseroan memaksimalkan potensi aset, di antaranya meningkatkan efisiensi operasional, mengembangkan kegiatan usaha terintegrasi, meningkatkan kualitas, tata kelola, membangun profil produk jangka panjang yang berkelanjutan.
Sejumlah kegiatan usaha perseroan pada 2022 telah mulai beroperasi di antaranya adalah tambang batu bara dari anak perusahaan yaitu PT Truba Bara Banyu Enim, yang mulai beroperasi dan melakukan penjualan pada Februari 2022, mulai beroperasinya stasiun muat kereta api khusus batu bara yang dimiliki anak usaha yaitu PT Royaltama Mulia Kencana yang mulai melakukan pemuatan pada Februari 2022, dan mulai beroperasinya Container Yard (CY) 3B, pada bulan Juni 2022 yang telah meningkatkan kapasitas bongkar batu bara.
Untuk mendorong kinerja perseroan ke depan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) RMKE memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham.
ADVERTISEMENT
"Kami masih melihat pengembangan potensi dan investasi yang cukup besar. Jadi kami merasa investasi ini penting untuk mendorong kinerja kami ke depannya. Makanya kami putuskan untuk tidak membagikan dividen dan fokus ke pertumbuhan dan pengembangan perusahaan," tambahnya.