Harga BBM Berpotensi Naik, Apindo Antisipasi Imbasnya ke Seluruh Sektor Usaha

2 September 2022 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengendara mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (31/8/2022).
 Foto: Jamal Ramadan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (31/8/2022). Foto: Jamal Ramadan/kumparan
ADVERTISEMENT
Para pengusaha yang tergabung di Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) tengah mengantisipasi jika ada kenaikan harga BBM.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Apindo DKI Jakarta, Nurjaman mengungkapkan bahwa para pengurus Apindo sudah berembuk membahas isu kenaikan BBM ini. Bahkan pihaknya juga telah memberikan masukan kepada pemerintah agar harga BBM tidak melonjak tinggi.
Nurjaman mengataka,n jika BBM terbukti naik maka semua sektor usaha akan terpengaruh. Pasalnya dampak kenaikan BBM ini dapat meluas ke seluruh stakeholder.
“Begini dengan kenaikan BBM tidak hanya satu sektor, tapi semua sektor akan terpengaruh karena kenaikan BBM tersebut ini ke menyangkut ke semua lini stakeholder baik yang besar maupun kecil dan ini ke dunia usaha akan terjadi,” ujar Nurjaman kepada kumparan, Jumat (2/9).
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Apindo DKI Jakarta, Nurjaman. Foto: Dok. Pribadi
Menurutnya jika kenaikan harga BBM ini terjadi, maka harga barang dan jasa lainnya juga akan ikut naik. Mulai dari biaya produksi, biaya buruh, dan biaya distribusi akan mempengaruhi sektor industri usaha.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, ini menurutnya juga akan berdampak pada daya beli masyarakat. “Jika harga naik maka daya beli masyarakat berkurang, yang tadinya beli 5 sekarang beli dua dahulu beli ayam sekarang beli telur, yang sebelumnya beli tempe jadi beli kerupuk,” sambungnya.
Meski begitu dia memahami maksud pemerintah menaikkan harga BBM. Namun dirinya meminta agar pemerintah juga turut memberikan solusi agar sektor usaha tidak ikut terdampak.
“Solusi bukan hanya masyarakat tapi dunia usaha juga butuh subsidi supaya enggak ada lonjakan, yang diharapkan ada insentif yang diberikan kepada dunia usaha dan itu kira-kira apa?,” terang Nurjaman.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan pihaknya keberatan apabila BBM naik. Menurutnya, diperlukan solusi apabila kebijakan tersebut jadi diambil pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Kalau semua pelaku (usaha) ditanya, pasti tidak mau, siapa yang mau? Tapi kan kita tidak bisa mengatakan 'kita cuma enggak mau' (tapi) solusinya apa?," kata Shinta Kamdani saat ditemui pada acara Rakernas Apindo ke-32 di Jakarta, Selasa (30/8).
Menurutnya, pemerintah saat ini kehabisan pilihan atas persoalan anggaran subsidi dan kompensasi energi yang berpotensi jebol. Untuk itu, menaikkan BBM menjadi solusi yang paling masuk akal. Namun, keputusan menaikkan BBM itu harus disertai dengan solusi, dia mencontohkan seperti insentif pada sektor-sektor tertentu.