Harga BBM Malaysia Sudah Turun, Indonesia Kapan?

19 Maret 2020 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas sigap melayani pembeli. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas sigap melayani pembeli. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Meluasnya penyebaran virus corona ke ratusan negara dan perang minyak membuat harga minyak mentah terjun bebas hingga ke di bawah USD 30 per barel. Padahal, normalnya harga minyak mentah minimal berada di level USD 60 per barel.
ADVERTISEMENT
Harga minyak WTI Crude tinggal USD 23,16 per barel, Brent Crude USD 27,79 per barel, dan OPEC Basket USD 30,36 per barel. Diperkirakan harga minyak masih akan turun lebih dalam lagi karena wabah corona belum berakhir dan perang harga minyak.
Amblasnya harga minyak dunia ini membuat harga BBM di Malaysia mengalami penurunan. Mengutip Global Petrol Price, per 16 Maret 2020, harga BBM di Malaysia untuk jenis oktan 95 mengalami penurunan menjadi USD 0,42 per liter. Padahal, pada 17 Februari 2020 atau sebulan lalu harganya masih USD 0,50 per liter.
Sementara jika diubah ke dalam uang satuan Malaysia atau Ringgit Malaysia (RM), memang terjadi penurunan harga dalam rentang waktu 9 Desember 2019 hingga 16 Maret 2020.
ADVERTISEMENT
"Nilai rata-rata untuk Malaysia selama periode itu adalah RM 2,05 dengan minimal RM 1,82 pada 16 Maret 2020 dan maksimum 2,08 Ringgit Malaysia pada 9 Desember 2019," demikian dikutip kumparan, Kamis (19/3).
Ilustrasi SPBU Shell Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Soal penurunan harga BBM di Malaysia pernah disampaikan Kementerian Keuangan Malaysia pada 13 Maret lalu. Mengutip New Strait Times, harga BBM di Malaysia akan turun selama periode 14-20 Maret 2020.
Untuk BBM RON 95 akan turun tujuh sen menjadi RM 1,82 per liter dari RM 1,89 per liter sebelumnya. Sementara bensin dan diesel RON 97 akan turun sembilan sen menjadi RM 2,10 per liter dari RM2 0,19 per liter dan RM1,87 per liter dari RM1,96 per liter.
"Harga eceran yang lebih rendah sejalan dengan jatuhnya harga minyak global dan pandemi virus corona sebagai langkah untuk menstabilkan situasi, harga eceran untuk bensin dan solar berkurang," kata kementerian tersebut.
ADVERTISEMENT
Jika negara tetangga sudah turunkan harga BBM, Indonesia kapan?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menterinya mengkalkulasi rencana penurunan harga BBM. Perintah itu disampaikan seiring dengan merosotnya harga minyak dunia ke level USD 30 per barel.
"Karena itu saya minta kalkulasi dihitung dampak dari penurunan ini pada perekonomian kita terutama BBM, baik BBM subsidi dan nonsubsidi," kata Jokowi saat menggelar rapat terbatas secara online, Rabu (18/3).
Tak hanya itu, Jokowi juga meminta realisasi penurunan harga BBM ini dilakukan pada waktu yang tepat. Sehingga, bisa memberikan manfaat untuk perekonomian di dalam negeri.
"Dihitung berapa lama kira-kira penurunan ini akan terjadi, kemudian perkiraan harga ke depan. Harus merespons dengan kebijakan yang tepat dan kita harus bisa manfaatkan momentum dan peluang ini dari penurunan minyak ini untuk perekonomian negara kita," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Jika Jokowi sudah memerintahkan para pembantunya untuk membuat hitung-hitungan agar harga BBM turun, kapan hal itu bisa direalisasikan?
Brand Manager PCMO & Fleet PT Total Oil Indonesia Magda Naibaho mengaku belum bisa memberikan keterangan. Katanya, perusahaan masih mempelajari anjuran yang diminta Jokowi.
"Sedang kami pelajari," katanya kepada kumparan.
Sementara PT Pertamina (Persero) menyatakan siap menjalankan kebijakan pemerintah.
"Pada dasarnya Pertamina sebagai operator akan mengikuti peraturan yang berlaku dari pemerintah. Sepanjang sampai saat ini, Kepmen ESDM yang mengaturnya dan kami selalu comply," kata VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman.
Senada, Shell juga mengaku siap mengikuti apa pun keputusan pemerintah. "Pada intinya Shell berkomitmen untuk terus mematuhi peraturan dan berkolaborasi dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait hal ini. Kami selalu berkomitmen untuk terus menyediakan BBM yang aman dan berkualitas tinggi bagi pelanggan kami di Indonesia," ujar VP External Relation Shell Indonesia, Rhea Sianipar.
ADVERTISEMENT