Harga Bright Gas hingga Pertamax Turbo Naik, YLKI: Apa Benefit Buat Konsumen?

11 Juli 2022 12:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bright Gas 5,5 Kg. Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Bright Gas 5,5 Kg. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mempertanyakan benefit apa yang disiapkan PT Pertamina (Persero) buat konsumen atas naiknya harga Bright Gas hingga Pertamax Turbo.
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) kembali memutuskan menaikkan harga sejumlah produk BBM dan LPG nonsubsidi, yaitu Bright Gas, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite mulai Minggu (10/7). Kenaikan ini menyusul harga minyak mentah yang masih tinggi.
Pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Agus Suyatno menilai, kenaikan ini sangat wajar lantaran fluktuasi harga minyak akan sangat berpengaruh kepada Indonesia sebagai importir BBM.
"Penyesuaian harga BBM nonsubsidi masih tergolong kompetitif dibanding SPBU pesaing dengan kualitas yang sama," kata Agus saat dihubungi kumparan, Senin (11/7).
Selain itu, Agus melihat pengguna Pertamax Turbo, Dex Series serta LPG nonsubsidi, porsinya sekitar 5 persen dari total konsumsi BBM nasional dan mayoritas dikonsumsi kelompok menengah atas.
"Dengan demikian, gejolak yang mungkin terjadi di masyarakat, tidak cukup signifikan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, dia berkata pemerintah dan Pertamina perlu mewaspadai adanya down-grade atau peralihan konsumsi kepada produk berkualitas lebih rendah, seperti Pertamax atau Pertalite, Solar, dan LPG subsidi.
"Ini yang perlu dicari inovasi pelayanan, benefit apa yang akan diperoleh oleh konsumen dengan penyesuaian harga tersebut," pungkas Agus.
Sebelumnya, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengatakan kenaikan harga BBM dan LPG nonsubsidi dilakukan karena tren harga Indonesia Crude Price (ICP) terus melambung. Tercatat, harga minyak ICP per Juni menyentuh angka 117,62 USD per barel, lebih tinggi sekitar 37 persen dari harga ICP pada Januari 2022.
Selain itu, tren harga Contract Price Aramco (CPA) juga masih tinggi pada bulan Juli ini mencapai 725 USD/Metrik Ton (MT) atau lebih tinggi 13 persen dari rata-rata CPA sepanjang tahun 2021. Meski begitu, pihaknya memastikan tidak menaikkan harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar. Pun dengan LPG 3 kg.
ADVERTISEMENT
“Seluruh penyesuaian harga di angka sekitar Rp 2.000 baik per liter untuk BBM dan per kg untuk LPG, harga ini masih sangat kompetitif dibandingkan produk dengan kualitas setara. Untuk yang subsidi, pemerintah masih turut andil besar dengan tidak menyesuaikan harganya,” kata Irto.