Harga Cabai Tinggi, Inflasi Juli 2022 Diperkirakan Capai 0,5 Persen

30 Juli 2022 9:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang memilah cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang memilah cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mencatat perkembangan inflasi diperkirakan sebesar 0,50 persen (mtm) selama bulan Juli. Hal tersebut sesuai dengan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV Juli 2022.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, komoditas utama penyumbang inflasi Juli 2022 sampai dengan minggu keempat yaitu cabai merah sebesar 0,17 persen (mtm), bawang merah 0,10 persen (mtm), Bahan Bakar Rumah Tangga 0,08 persen (mtm) dan angkutan udara sebesar 0,06 persen (mtm), cabai rawit 0,04 persen (mtm) dan rokok kretek filter 0,02 persen (mtm).
"Adapun tomat, daging ayam ras, mi kering, nasi dengan lauk, air kemasan, semen, sabun detergen bubuk/cair dan tarif air minum PAM masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm)," tulis Erwin dalam keterangannya, Jumat (29/7).
Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode minggu keempat Juli 2022 yaitu minyak goreng sebesar 0,06 persen (mtm), jeruk, emas dan perhiasan masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm).
ADVERTISEMENT
"Telur ayam ras, kangkung, bayam, sawi hijau dan bawang putih masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm)," tandasnya.
Di sisi lain, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meramal tingkat inflasi Indonesia di tahun 2022 berada di level 4,5 persen hingga 4,6 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya, 4,2 persen.
Perry menyebut, proyeksi tersebut sejalan dengan kenaikan harga komoditas global yang tetap tinggi ke depan, terutama komoditas pangan dan energi.
“Dengan perkembangan harga komoditas dunia yang naik, kami perkirakan inflasi lebih tinggi dari 4,2 persen, yakni bisa mencapai 4,5 persen hingga 4,6 persen,” katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (21/7).
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) di Juni 2022 menunjukkan inflasi sebesar 0,61 persen dibandingkan bulan sebelumnya (mtm). Sementara secara tahunan (yoy), menunjukkan inflasi hingga 4,35 persen. Inflasi di bulan Juni 2022 secara yoy merupakan inflasi tertinggi sejak Juni 2017 yakni 4,17 persen.
ADVERTISEMENT