Harga dan Permintaan Batu Bara Naik, Bukit Asam Optimistis Kinerja Moncer

6 September 2021 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kapal tongkang membawa batu bara di sungai Mahakam. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kapal tongkang membawa batu bara di sungai Mahakam. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I 2021. Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebanyak Rp 1,8 triliun, naik 38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat senilai Rp 1,3 triliun.
ADVERTISEMENT
"Laba bersih sepanjang semester I tercatat Rp 1,8 triliun. Pencapaian laba bersih ini didukung dengan pendapatan sebesar Rp 10,3 triliun, meningkat 14 persen dari capaian di periode serupa tahun lalu Rp 9,0 triliun," ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Bukit Asam Farida Thamrin dalam Public Expose Live 2021, Senin (6/9).
Farida menjelaskan, kenaikan kinerja keuangan perseroan ini sejalan dengan pemulihan ekonomi global maupun nasional yang kemudian mendorong naiknya permintaan atas batu bara.
Tidak hanya itu, permintaan baru bara juga meningkat tersebut juga dibarengi dengan kenaikan harga batu bara yang signifikan hingga menyentuh level USD 134,7 per ton pada 30 Juni 2021.
Ilustrasi kapal tongkang membawa batu bara di sungai Mahakam. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Hal ini didukung oleh harga batu baru yang juga ada di level sangat tinggi. Jadi ini kombinasi yang perfect untuk Bukit Asam. Selain dari demand yang cukup tinggi juga harga yang cukup baik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sepanjang semester I 2021, produksi batu bara PTBA mencapai 13,3 juta ton dengan penjualan sebanyak 12,9 juta ton. Perseroan menargetkan kenaikan volume produksi batu bara dari 25 juta ton pada 2020 menjadi 30 juta ton pada 2021.
Farida juga optimistis dengan tren permintaan yang baik dan harga yang tinggi, perseroan bisa membukukan pendapatan dan laba bersih yang signifikan sepanjang tahun ini.
"Tentu saja hal ini akan mendukung optimisme kami di bottom line apabila permintaan masih konsisten. Sehingga nantinya akan bisa membukukan laba dan pendapatan yang juga cukup tinggi," ujarnya.