Harga Emas Diramal Menguat Pekan Depan, Imbas Kasus Positif Corona di AS Naik

28 Juni 2020 9:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Selasa (3/9). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Selasa (3/9). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
Harga emas pekan depan diprediksi akan kembali naik. Pada Sabtu, (28/6) harga emas antam naik Rp 2.000 per gram menjadi Rp 912.000 per gram, atau USD 1.771,5 per troy ounce.
ADVERTISEMENT
Analis dan Business Manager Indosukses Futures, Suluh Adil Wicaksono mengatakan, tren kenaikan harga emas dunia berpotensi mencapai puncaknya, yakni USD 1.800 per troy ounce pada kuartal III 2020.
“(Tren harga) menuju USD 1.800 per troy ounce kuartal III,” ucapnya kepada kumparan, Minggu (28/7).
Pengunjung mengenakan masker berjalan di Seaside Heights, New Jersey, Amerika Serikat. Foto: AFP/Kena Betancur
Salah satu faktor yang membuat harga emas naik, antara lain yakni masih adanya kekhawatiran kasus penularan virus di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat (AS). Sejauh ini penularan virus COVID-19 telah mencapai sekitar 9,6 juta orang di seluruh dunia.
Selain itu, Adil menuturkan penyebab lain yang mendorong harga emas naik yaitu pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Pada perdagangan Jumat (26/7), pergerakan nilai tukar rupiah berakhir melemah 45 poin atau 0,32 persen ke level Rp14.220 per dolar AS.
ADVERTISEMENT
“Di sisi lain dolar bisa berbarengan dengan emas naiknya, tapi bisa jadi emas naik dolar naik. Tapi sampai hari ini kemungkinan emas di hari Senin berada di level USD 1.780 per troy ounce,” bebernya.