Harga Emas Diramal Tembus USD 2.000 per Troy Ounce, Tertinggi Sepanjang Sejarah

17 Juni 2020 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
Produsen perhiasan, PT Hartadinata Abadi Tbk memprediksi harga emas bisa mencapai level tertinggi sepanjang sejarah di level USD 2.000 per troy ounce di akhir tahun.
ADVERTISEMENT
Mengutip CNN, harga emas pernah mencapai puncak tertinggi sepanjang sejarah pada tahun 2011 di level USD 1.917,90 per troy ounce. Adapun, saat ini harga emas berada di level sekitar USD 1.725 per troy ounce.
“Maksimum mungkin bisa melihat harga pergerakan USD 2.000 per troy ounce akhir tahun. Itu kalau situasi luar biasa,” ungkap CEO Hardinata Abadi Sandra Sunanto saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) daring, Rabu (17/6).
Ia mengakui, harga emas dalam beberapa hari memang cenderung turun. Namun, kata Sandra, tak menutup kemungkinan harga emas akan rebound jika terjadi perang dagang yang semakin panas antara AS-China, lalu ada gelombang kedua pandemi COVID-19.
“Pada waktu harga emas tinggi orang lari ke harga lebih rendah itu bagi mereka (mencari) perhiasan. Karena di situasi sekarang lebih aman dan secure dari sisi investasi, apalagi logam mulia cenderung naik terus,” ungkapnya.
Paparan Publik PT Hartadinata Abadi Tbk di Hotel Sirih Jakarta, Selasa (11/6). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Sebelumnya, perusahaan mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2019. Emiten dengan kode HRTA ini meraup laba bersih Rp 150,25 miliar sepanjang periode tersebut atau tumbuh 21,3 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 123,81 miliar.
ADVERTISEMENT
Chief Financial Officer Hartadinata Deny Ong mengatakan, salah satu pendorong peningkatan laba bersih pada tahun lalu yaitu adanya tren harga emas yang cenderung naik.
"Kenaikan ini tidak hanya disebabkan meningkatnya harga emas di tahun 2019, tapi juga pertumbuhan penjualan dari toko kami dari hanya 23 unit menjadi 49 unit di tahun 2019," katanya.
Deny menambahkan, dari sisi pendapatan mengalami kenaikan 17,8 persen menjadi Rp 3,2 triliun pada tahun 2019 dibanding periode tahun sebelumnya Rp 2,7 triliun.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!