Harga Emas Melambung, Perusahaan Perhiasan Ini Cetak Laba Rp 150 Miliar

16 Agustus 2021 13:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Contoh Produk Emas 0,1 Gram PT Hartadinata Abadi Tbk. Foto: Shopee
zoom-in-whitePerbesar
Contoh Produk Emas 0,1 Gram PT Hartadinata Abadi Tbk. Foto: Shopee
ADVERTISEMENT
Perusahaan emas, PT Hartadinata Abadi Tbk mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2020. Perseroan mencatatkan laba bersih Rp 170 miliar sepanjang tahun kemarin, atau naik 13,3 persen dibanding periode tahun sebelumnya Rp 150 miliar.
ADVERTISEMENT
Kenaikan laba bersih ini ditopang dari pertumbuhan penjualan perhiasan dan logam mulia sepanjang tahun lalu mencapai Rp 4,14 triliun. Angka tersebut meningkat sebesar Rp 903 miliar atau 27,9 persen dibanding periode tahun sebelumnya.
"Peningkatan pendapatan ini tidak hanya didorong naiknya harga emas yang kami perkirakan sampai 25 persen, melainkan ditopang juga oleh produk LM perseroan,” kata Chief Financial Officer Hartadinata Abadi, Deny Ong saat Virtual Public Expose, Senin (16/8).
Kendati demikian, margin laba bersih perseroan mengalami penurunan dari 4,46 persen menjadi 4,11 persen sepanjang tahun lalu. Penyebab penurunan margin usaha ini akibat meningkatnya beban keuangan perseroan sebesar 22,5 persen pada tahun menjadi Rp 2,83 triliun.
Pada tahun lalu perusahaan memiliki 65 toko sebagai jalur distribusi penjualan emas grosir. Adapun 5 toko merupakan hasil kerja sama dengan Matahari Department Store.
ADVERTISEMENT
HRTA juga tengah mengembangkan aplikasi digital untuk memperluas akses pasar. Namun, kontribusi pendapatan melalui arus digital masih kecil atau sekitar kurang dari 1 persen.
Total aset perseroan pada tahun lalu mencapai Rp 2,83 triliun atau naik 22,5 persen dibanding periode tahun sebelumnya.
Contoh Produk Emas 0,1 Gram PT Hartadinata Abadi Tbk. Foto: Shopee

Rambah Bisnis Gadai

Hartadinata mengepakkan sayap bisnisnya ke industri gadai. Perusahaan optimistis, dengan anak usaha, PT Gemilang Hartadinata Abadi (GHA).
Deny Ong mengungkapkan saat ini anak usaha gadai telah tersebar di berbagai daerah seperti Jawa Timur, NTT, Jawa Barat, dan NTB.
"Masing-masing anak usaha gadai tersebut telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," katanya.
Dengan adanya anak usaha gadai ini, perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih pada tahun ini tumbuh 15 persen dibanding tahun 2020 Rp 170 miliar.
ADVERTISEMENT
"Kami targetkan pertumbuhan laba bersih pada tahun ini sebesar 15 persen," jelasnya.
Pembukaan outlet gadai tersebut juga merupakan bagian dari investasi berkelanjutan dan komitmen Hartadinata Abadi dalam mendukung pertumbuhan industri emas dan juga industri finansial di Indonesia. Sampai saat ini GHA telah memiliki 66 outlet gadai di 4 provinsi.