Harga Emas Tembus Rp 924 Ribu per Gram, Sebaiknya Jual atau Beli?
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Harga emas ini memecahkan rekor harga emas terbesar sepanjang sejarah. Di kondisi seperti ini, sebaiknya jual atau beli?
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, harga emas di level tersebut memang sudah terlalu tinggi. Namun, Ia memprediksi harga emas masih bisa terus melesat hingga tembus Rp 1 juta per gram, yang pada saat itulah menurutnya waktu yang tepat untuk dijual.
"(Prediksi) Kalau enggak Senin pekan depan (30 Maret), seandainya tidak tercapai bisa aja di kuartal kedua bulan pertama. Kemungkinan Rp 1 juta per gram. Pada saat Rp 1 juta per gram itu, kesempatan untuk menjual," ujar Ibrahim ketika dihubungi kumparan, Kamis (26/3).
Di level tertinggi Rp 1 juta per gram tersebut, kata Ibrahim, investor mesti segera menjual. Sebab, menurut pandangannya harga emas sudah mencapai titik klimaks yang dikhawatirkan justru bisa kembali ambruk.
ADVERTISEMENT
"Biasanya pan-pan (bandar) besar menjual. Kemungkinan emas akan kembali jatuh bisa saja di Rp 800 ribu per gram atau Rp 700 ribu. Kalau epidemi corona sudah usai, itu juga bisa menyebabkan emas akan terpuruk luar biasa," kata dia.
Dikutip dari goldprice.org, dalam 30 tahun terakhir harga emas beberapa kali melesat tajam dan memecahkan rekor di tengah krisis. Pertama pada 15 Juli 1998, yakni 130.152.290 per kilogram (kg).
Kemudian kembali meroket pada 2008, di tanggal 25 Maret mencapai Rp 280.715.522 per kg. Lalu tahun 2009, pada 12 Maret menanjak ke Rp 357.197.687 per kg. Di 17 September 2019, harga emas naik ke Rp 681.275.448. Pada Februari dan Maret 2020, harga emas meroket di tengah wabah corona.
ADVERTISEMENT
Harga emas ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Harga ini sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Sertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen). Untuk harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.